Uswatun Hasanah Fitria

Kamis, 13 September 2018

Tambahan ilmu, literasi

_STORY TELLING_ 1:

_MINDSET_ BERCERITA DALAM TULISAN

Tentunya jika teman-teman sering Menulis diberbagai media, seperti buku, blog, status medsos dll, mulanya pasti akan sering mengalami kesulitan ^^

Lebih sulit lagi jika menulis dengan gaya bercerita atau disebut _story telling_ .

Seperti bicara, tentunya bercerita memerlukan _skill_ yang lebih detail dan praktik yang tidak sederhana.

Jika diperhatikan, hampir setiap pekerjaan yang berkaitan dengan menulis, jarang memperbolehkan untuk menulis dengan gaya bercerita.

Seperti menulis laporan, jurnal apalagi tugas akademi, seperti *haram* hukumnya dengan menulis gaya pola bercerita.

Namun, lain halnya saat kita menjadi seorang _blogger_ , _internet marketer_ , _copywriter_ , mau tidak mau harus bisa menulis dengan gaya _story telling_ .

Memang pada umumnya, pembaca lebih menyukai artikel ringan dengan penyajian menggunakan gaya _story telling_ .

Nah #pertanyaannya, jika teman-teman ingin jadi penulis dengan tulisan yang menginspirasi banyak orang maka mengetahui teknik gaya penulisan "bercerita" *wajib* hukumnya 😀

Kecuali, jika tujuan teman-teman menulis dengan target pembacanya yaitu mereka yang berkecimpung dibidang keilmuan tertentu, baru gunakan format penulisan ilmiah. Tulisan *baku* dibuat agak serius alias *kaku* ^^

Namun karena menuliskannya di blog dan di medsos, serta penulisannya dalam bentuk _feature_ maka dengan tambahan _story telling_ akan membuat tulisan kita disenangi oleh pembaca 😀

Seperti saat kita ingin menulis tentang suatu sosok atau kejadian (peristiwa), maka gaya menyampaikan sebuah peristiwa maupun menceritakan sosok seseorang dapat menggunakan teknik _story telling_ .

Apalagi, jika tulisan tersebut ditayangkan di blog pribadi maka gaya menulis dengan _story telling_ dapat digunakan.

Manfaatnya adalah untuk menarik minat pembaca agar tulisan tidak monoton 😀

Untuk membuat tulisan dengan gaya _story telling_ maka si penulis harus bisa memaparkan secara *detail maksud yang ingin disampaikan*, bukan mengatakan.

Sekali lagi, memaparkan maksud bukan menyatakan, membuat pernyataan !!!

Misalnya, kita ingin menyampaikan bahwa wanita itu cantik, jangan katakan secara langsung bahwa dia cantik, tetapi deskripsikan secara detail dari sudut pandang tertentu yang mampu membuat pembaca membayangkan dan menyimpulkan bahwa si wanita tersebut cantik ^^

Contohnya, "Rambutnya terurai, hitam pekat. Lesung pipinya begitu jelita serta aroma wangi dari parfum yang ia kenakan membuat para lelaki tergoda imannya. Dialah Kartika, seorang wanita yang sempat menjadi buah bibir para lelaki di kampung seberang itu."

_Story telling_ atau bercerita berarti penulis harus menginformasikan tujuan apa yang ingin disampaikan. Kemudian di dalam cerita tersebut penulis harus bisa menjelaskan guna mencapai tujuan yang dimaksud. Dan terakhir tulisan dikemas menjadi sesuai yang memberikan inspirasi atau bermanfaat ^^

Bagaimana memulai _Story Telling_ dalam sebuah tulisan ?

Jika ingin membuat tulisan,

#Pertama, kita harus mampu menjawab “mengapa pembaca harus membaca cerita ini?”

#Kedua, bayangkan satu buah judul yang mampu membuat pembaca penasaran terhadap isinya sehingga mereka ingin sekali membacanya.

Tetapi *jangan* sekali-kali menipu pembaca dengan *membuat judul* yang *isinya tidak relevan*

Jika memiliki kesulitan dalam menentukan judul, saya sarankan untuk menulis dulu baru menentukan judulnya ^^

#Ketiga, cerita dapat diawali dengan membuat beberapa bentuk berikut ini yaitu :

Bisa diawali dengan sebuah pernyataan,

bisa diawali dengan kalimat tanya,

sebuah percakapan,

sebuah aksi,

penyajian masalah, atau

mendeskripsikan orang, tempat, dan waktu ^^

Di dalam _story telling_ , sebuah cerita sebaiknya mengandung *unsur 5W dan 1H* dan apa saja kah itu?

*_What_* untuk menentukan plot.
*_Who_* untuk menentukan karakter.
*_When_* untuk menggambarkan kronologinya.
*_Where_* sebagai tempat kejadian.
*_Why_* sebagai motifnya.
*_How_* bagaimana terjadinya.

Setelah menuliskan semuanya lalu apa kesimpulan yang ingin dicapai. Sebagai seorang penulis, ada baiknya dalam menulis kita memberikan _insight_ di dalam tulisan. Ada peranan diri penulis di dalamnya.

Berbeda dengan tulisan berbentuk berita yang cenderung lebih kaku tanpa _insight_ pribadi di dalamnya.

Berikut adalah perbedaan antara tulisan berita dengan cerita dalam bentuk opini:

Bisanya sebuah tulisan opini, selalu :

‌Tulisan yang disampaikan berupa fakta.

‌Penulis dapat memilih fakta yang ingin disampaikan.

‌Menyampaikan peristiwa.

‌Pendapat atas peristiwa.

Ada narasumber dalam tulisan.

‌Disampaikan dari sisi penulis sendiri.

Terakhir, bahwa untuk menemukan cerita dapat diambil dari pengalaman pribadi atau melalui hasil pengamatan ^^

*Catatan penting*  bahwa ketika kita membuat tulisan perhatikan banyaknya kalimat dalam paragraf. Paragraf di dalam sebuah tulisan sebaiknya tidak lebih dari 4-5 baris dan kalimat dalam satu baris tidak lebih dari 20 kata.

Kalau mau lebih lancar lagi sebaiknya sering membaca novel karena jelas _story telling_ nya kuat di sana.

Semoga bermanfaat ^^

Semoga bisa dipahami ^^


Bagi teman-teman yg ingin bertanya, saya persilahkan ^^


Agar pertanyaan dan jawaban terlihat rapi, saya akan menampung pertanyaan2 dulu lalu saya berikan jawabannya dalam bentuk _file_ agar teman-teman yg laen bisa baca juga 😁


Dan mengurangi risiko jawaban keselip akibat harus _scroll up_ percakapan di grup 😊


Besok, _file_ insyaaAllah saya kirim 😊

1 komentar:

Uswatun Berbagi mengatakan...

Yg mau materi menulis produktif Bisa wa saya