Assalamu'alaykum semuanya😊
.
.
Sebelumnya perkenalkan saya Desy,
sebagai Presiden ICW yang in syaa Alloh membersamai teman2 dalam belajar kepenulisan.
Ohya saya tidak sendiri, ada @Faza Naulia Sebagai Sekjend ICW, @Baru Lg Nulis Sebagai Ministry of Human Resources dan @cha Sebagai Ministry of Media.
Karena member ICW berasal dari seluruh Indonesia, kedepan kami ingin ada koordinator setiap wilayah. Harapannya agar semua member aktif dan berkontributif.Sharinh about ICW akan kami agendakan periodik, begitu juga sharing kepenulisan. Akan ada sesi sharing antar member juga. Saling berbagi tulisan dan hal2 yg bermanfaat lainnya.Saya harap semuanya bisa follow ig @icw_official ya nanti tulisan teman2 jg bisa diposting disana. Kita buat karya yang bisa meningkatkan keproduktifan kita. Seperti salah satu tagline ICW adalah mendunia dengan karya.
:
Ok, malam ini kita kedatangan tamu dari jauh yang akan sharing about kepenulisan buku. Kita simak bersama ya karena setelah ini kita akan berkolaborasi membuat buku bersama memberikan ICW seluruh Indonesia.
Karena sudah pukul 20.00 WIB
Selamat malam Minggu yang produktif teman-teman awmuanya...
Bangga dengan kalian yang memilih aktivitas menuntut ilmu di malam minggu
Sudah makan?
#biar ada yang tanya sudah makan belum 🤭
Karena seminar ini akan berlangsung 1.5 jam ke depan, jadi diharapkan kuatkan stamina, mata, dan semangat
[20/10 21.09]
+62 896-6811-6993:
Baik perkenalkan nama saya Faza Naulia (Instagram @fazanaul, boleh difollow bagi yg belum follow) disini saya akan memandu jalannya seminar online kita pada malam minggu kali..
Kami sangat bersyukur karena pada akhirnya bisa mendatangkan pembicara penulis nasional yakni kak Ahimsa Azaleav Saya tau kalian pasti sudah tidak asing dengan beliau.
Okey pada kali ini Kak Himsa akan bercerita kepada kita tentang
*Bagaimana sih agar menulis bisa semanis senyummu?* Eaa
[20/10 21.19]
+62 857-2680-0487:
Assalamualaikum, semuanya.. Sebelum aku cerita panjang, aku kenalan dulu ya.
Perkenalkan, aku Novi Ahimsa Rosikha, biasa dipanggil Himsa. Asli dari Pati, Jawa Tengah. Dan sekarang tinggal di Medan sama keluarga.
Nah, berhubung ini temanya tentang menulis jadi manis, aku cerita perjalananku menulis dari kecil sampai sekarang aja yaaa, yg sebenernya prosesnya banyak nggak manisnya 😂. Ini sebelumnya juga pernah aku post di IG sih. Selebihnya nanti kita bisa tanya jawab aja 😃
Cerita Menulis Himsa
Aku mulai kenal buku sejak TK, ketika sekolahku saat itu berlangganan majalah Neka. Aku paling seneng kalau Ibu ngirim-ngirim ke majalah itu terus dimuat dan dapet hadiah. Lalu beranjak ketika SD, Abah sering beliin buku dongeng atau buku kisah nabi, aku pasti semangat banget bacainnya. Aku jadi ikutan suka aja gitu berimajinasi reka-reka cerita, ngebayangin ini itu. Aku juga suka ngomong sendiri, tiap disuruh pidato atau cerita gitu semangat banget. Suka tampil lah anaknya pokoknya. Makanya pas sekolah SD, Bahasa Indonesia itu mapel favoritku. Apalagi kalau disuruh bikin puisi atau pantun, semangat banget deh. Aku bahkan suka bacain buku kecil yang isinya ttg EYD, kalimat efektif, kata depan, pantun, puisi, dll itulah.
Kayaknya saat itu aku belum ngeh ada profesi namanya penulis. Taunya cuma dokter yang keren. Kan kata Susan, sekolah yang pinter biar jadi dokter 😂. Tp gimana, aku ga kepingin jd dokter. Jd kayaknya waktu itu aku masih bingung, apa ya cita-citaku?
Sampai suatu ketika, ada satu momen yang aku nggak pernah lupa saat kelas 5 SD: PR mengarang tentang banjir. Aku happy banget ngerjainnya. Dan pas dikumpulin, Pak Harno, guru Bahasa Indonesia bilang, kalau tulisanku bagus, aku punya bakat nulis. Aku bisa jadi penulis. Aku masih inget sensasi membuncahnya dadaku waktu itu. Saat pertama aku ngerasa, ya aku pingin jadi penulis. Aku mau punya buku yang ada nama aku di sampulnya. Wah pokoknya aku jadi PD bgt dan merasa nanti bisa keren dengan jadi penulis. Makasih, Bapak, I'll never forget about it. Sejak itulah aku punya cita-cita yg bener-bener aku pegang: jadi PENULIS.
Aku jadi suka nyisihin uang saku buat beli majalah 'Gaul' biar bisa bacain cerpen-cerpennya. Sampai pernah dimarahin Abah karena dikira baca gosip artis kali ya. Padahal mah emang iya juga sih wkwk. Aku suka aja baca liputan-liputan gitu. Aku juga punya buku diary (yang tentu saja digembok). Dan punya buku khusus berisi kumpulan puisi dan cerita karangan ala anak SD--yang isi ceritanya ala bamer baput gitu haha.
Hobi menulis itu makin menjadi-jadi ketika SMP. Aku seneng banget karena ada majalah sekolah namanya Eksis. Rasanya pas cerpenku dimuat itu wow happy banget. Aku juga ikut tim redaksi dong pastinya. Ikut lomba-lomba juga walaupun nggak pernah menang 😂. Tapi happy.
Pas SMA aku sempat sedih, buku tulisku yang isinya cerpen-cerpenku hilang karena dipinjem sana sini. (Yes, aku dulu itu nulis cerpen ya truely nulis pake tangan. Kebiasaan ini hilang sejak ada smartphone haha). Tapi aku seneng karena temen-temen antri bacain cerpen aku.
Lulus SMA, dengan pengalaman buruk hilangnya buku tulis, aku merambah menulis blog. Ini momen aku mulai rajin banget nulis. Aku nggak mikir siapa yang baca blog aku, ya nulis aja pokoknya. Berapapun yang baca.
Pas kuliah, aku sering sih iseng bikin-bikin kover ala kadarnya terus posting di FB, pura-puranya aku udah punya buku sendiri. Tapi apa daya, waktu itu mentok jadi penulis blog aja. Haha.
But, tidak ada yang kebetulan. Semuanya berkesinambungan. Justru dari blog itulah, awal mula cita-citaku mewujud nyata. Mmm, sebenernya karena waktu itu pelampiasan juga sih. Aku kan dulu pingin kuliah di UI. Tapi nggak daftar, udah telat, karena heroik mau kuliah di Telkom aja yang beasiswa. Jadi biar aku merasa tetep keren, aku nulis. Aku merasa bisa jadi berharga walaupun aku nggak kuliah di UI. Eh tapi nggak sesimpel itu sih. Ada banyak banget pelajarannya, terutama soal melepaskan. Yang ngikutin blog aku dari zaman masih azaleav.wordpress.com pasti tahu cerita soal aku dan UI ini 😂
Aku seneng nulis puisi, cerpen, nyeracau, apa ajalah, di blog. Kadang ikut lomba blogging, pernah menang dapet hadiah 800 ribu dari kampus. Itu pertama kali dapat uang dari nulis. Senengnya luar biasah. Masa kuliah aku puas-puasin buat nulis. Tapi ya masih mentok jadi blogger. Untuk jadi penulis buku, belum kepikiran apa yang mau ditulis. Hehe.
Sampai ada satu momen aku patah hati. Haaa itu down banget. Berasa hancur aja kayak nggak punya mimpi lagi. Lebay sih tapi ya gitu lah. Sejak itu aku suka nulis cerpen gitu buat terapi diri sendiri. Daaaan ternyata itulah yang jadi ide buku pertamaku, Ephemera. Thanks, patah hati. Karena kamu, impian masa kecilku akhirnya terwujud.
Jadi ya gitu lah. Hidup kita nggak akan langsung jadi mulus begitu kita mendapat yang diinginkan. Aku akhirnya beneran jadi penulis tapi di sisi lain itu karena aku terinspirasi atas banyak hal yang nggak kudapat. Dulu aku pingin kuliah di UI nggak kesampaian, di situ aku belajar menerima. Aku dulu pernah patah hati mendalam, di situ aku belajar melepaskan. Ternyata dari situ buku pertamaku lahir.
Lalu, setelah aku jadi penulis, apakah semuanya selesai? Jelas tidak dong.
Ibarat rumah, kita udah dapat rumah impian kita, tapi kalau nggak beberes ya rumahnya nggak enak ditempatin. Begitu pun hidup. Jangan lelah untuk terus bebenah. Membereskan banyak hal. Memaafkan. Melepaskan. Menerima. Seumur hidup. Semoga kelak ketika kita meninggalkan dunia ini, kita tidak membawa amarah dan kebencian.
Aku masih terus belajar istiqamah menulis. Bahkan terus diuji dengan apa yg aku tulis.
Jadi ya nulis itu nggak gitu doang. Di balik setiap tulisan, ada banyak cerita yg kulalui atau kemudian mengujiku sendiri. Nggak enak kadang. Tapi aku inget doaku, ingin menjadi penulis inspiratif. Pastilah harus diuji. 😥
[20/10 21.29]
+62 857-2680-0487:
Nah kalau soal menerbitkan bukunya, ini agak panjang..
Tapi intinya, nekat.. Aku terbitkan buku melalui self-publishing dg semua proses ya aku kerjakan sendiri. Alhamdulillah nggak nyangka banget, respon teman-teman di luar dugaan. Aku jual buku di IG dn FB, saat itu follower saya masih ratusan. Aku hanya bismillah sambil praktek ilmu marketing yang ku pelajari ketika kuliah. Buku pertamaku habis 1000eks dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Setelah itu, aku diajak kerjasama dg lampudjalan, dan mereka kemudian menjadi penerbit buku-bukuku sampai sekarang.
Sekarang, saya masih berusaha menulis semampu saya dg tantangan sbg ibu dari dua anak yg masih batita. Alhamdulillah seru sekali rasanya 😂
Intinya, untuk menjadi manis itu tidak ada yg tiba-tiba manis. Pasti ada proses di balik itu semua.
Jadi, bagi yang mau mulai menulis, ingin menerbitkan buku, kerjakan saya dg bahagia. Nggak ada yg instant. Dan nikmati prosesnya. 😀
[20/10 21.31] +62 857-2680-0487: *saja[20/10 21.32] +62 857-2680-0487: Sekian dulu mbak @Faza Naulia
[20/10 21.32] +62 857-2680-0487: Mungkin bisa dilanjut sesi pertanyaan aja 🙏🏻
[20/10 21.34] +62 896-6811-6993: Siap kak @Novi Ahimsa Rosikha luar biasa yaah pengalamannya..
Btw, saya juga penikmat tulisan-tulisan Kak Himsa lho kak😍
[20/10 21.36] +62 896-6811-6993: Baiklah teman-teman setelah ini akan kami buka sesi tanya jawab.
Akan kami buka 10 penanya saja.. silakan setelah ini acungkan tangan ☝🏻 yaa dan kami akan mempersilakan 10 angkatan tangan pertama🤗
[20/10 21.41] +62 838-6580-6800: Perkenalkan saya Roudhotul Jannah. Saya mau tanya kak Himsa. Bagaimana menangani rasa jenuh yang seringkali hadir saat proses menulis naskah? Terima kasih, Kak. 😁
[20/10 21.42] +62 822-8492-9324: Assalamu'alaikum mbak Himsa, perkenalkan saya Rusi Handianni dari Padang. Pertanyaannya : Bagaimana cara untuk mulai menulis novel agar ceritanya tetap nyambung sampai ending? Makasih mbak:))
[20/10 21.42] +62 853-6245-6734: Assalamualaikum Kak ahimsa saya penikmat cerita kakka he he...
Saya mau nanya Kak...saya punya banyak ide untuk cerita saya, tapi sulit utk dituangkan dalam bentuk tulisan. Gimana ya Kak solusinya
[20/10 21.42] +62 821-1397-6447: Assalamualaikum kak ahimsa. Masya Allah menginspirasi skali kak. Senang sekali bisa berinteraksi dengan kaka lagi disini. Oh iya sebelumnya penah juga sedikit berinteraksi dengan kak ahimsa di instagram saya risyarifah 😊. Pertanyaan saya kak, saya seneng banget nulis cuma kadang passion saya untuk nulis naik turun. Gimana sih kak biar bisa konsisten apapun kondisinya. Cara yg bener2 bisa nih bisa giat lagi nulis. Kendala saya disitu aja sih. Makasih sebelumnya kak 😊😊
[20/10 21.43] +62 852-4231-0295: Assalamu'alaikum kak himsaa saya Heni Heryani mahasiswi IAID izin bertanya : metode apa yang harus kita gunakan agar ceritanya menjadi inspirasi pembaca?
[20/10 21.43] +62 857-2680-0487: Kalau jenuh, berhenti dulu. Cari kegiatan dulu. Banyakin main dulu. Banyakin baca dulu..
Kalau udah dapet insight baru, baru nulis lagi.
[20/10 21.43] +62 822-1772-6450: Assalamualaikum.
Perkenalkan, saya Dhilla asal Bandung.
Mohon izin bertanya kepada Mbak Himsa.
Sebelum bertanya, saya mau jujur terlebih dahulu 😁 .
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk bisa bergabung dengan grup ini, dan khususnya bisa berkesempatan bisa bersapa langsung dengan Mbak Himsa. Sebuah anugerah yang sangat luar biasa.
Saya sangat suka dengan tulisan-tulisan Mbak Himsa. Karena kebanyakan tulisan Mbak menggambarkan isi seluruh perasaan saya. Apalagi yang Buku "Teka-teki Rasa" 😃
Kadang-kadang saya jadikan caption untuk di facebook atau instagram saya, heuheu 😃😃 mohon maaf sebelumnya.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana agar bisa menulis tulisan-tulisan yang ringan namun puitis seperti yang selalu Mbak Himsa tulis?
Matur suwun.
Wassalamualaikum.
[20/10 21.45] +62 878-3968-6581: Kak aku pengen nanyaa heheh. Setelah aku baca pengalaman kak himsa , keren deh. Jadi penasaran sama buku² nya. Nah aku pngen nanya nih kak. Untuk blog gmna caranya biar blog kita dikenal sama orang? Setauku kebanyakan orang ga aktif di blog ehehe..saya sekarang juga baru aktif nulis di blog soalnya kak. trus kendala di buku pertama kak himsa waktu nulis apa? Dan gimana caranya bisa sampai selesai dan terbit (aku penasaran) kak soalnya aku nulis ga ada yg selesai kecuali nulis cerpen atau puisi² gtu😂. Makasihh.
[20/10 21.46] +62 852-6014-3694: Halo kak himsa, namaku shashi, sebelumnya shashi mau ngucapin banyak terima kasih atas tulisan kaka yang sangat menginspirasi, shashi udah baca tiga buku kaka yang terdahulu, semuanya ga buat shashi bosan dan sering diulang" bacanya, feel nya dapat banget, padahal belum pernah ngalamin, shashi sendiri suka nulis dan makin semangat setelah baca buku kaka, shashi sering nulis kalo perasaan shi lagi sangat sedih atau sangat senang, bingung, tapi kalo lagi sibuknya sama urusan selain nulis, bikin semangat nulis turun, cara ngatasinnya gimana ya kak? Terima kasih😍
[20/10 21.46] +62 857-9545-8168: Terima kasih atas kesempatannya.
Saya Putri, izin bertanya.
1. Menurut mbak ahisma, menulis itu baiknya ngikutin _trend_ biar banyak yg baca atau lbh ngikutin maunya hati kita?
3. Utk self publishing kan butuh biaya yg cukup besar ya mbak, blm lagi biaya utk cetak buku dll. Ada sarankah dr mbak gimana trinya utk bisa tembus ke penerbit mayor?
[20/10 21.47] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam..
Kalau saya biasanya bikin dulu kerangkanya..
Jadi dari awal saya bikin semacam proposal gitu ya. Isinya gambaran, apa ide novel itu, cerita besarnya apa, tokohnya siapa aja, latarnya di mana, apa saja yg perlu aku riset. Semua unsur intrinsik dan ekstrinsiknya dijawab dulu.
Setelah itu, aku breakdown jadi per bab. Bab 1 akan ada apa aja, dst sampai ending. Jadi pas nulis tinggal jabarin.
Kadang kadang ya ga plek sih, namanya nulis suka ada ide dadakan kan.. Tapi setidaknya jadi nggak ngalor ngidul cerita yg mau kita tulis. Begitu 😀
[20/10 21.50] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam.
Ini pertanyaan paling banyak yaaa 😂
Saran saya: berhenti bertanya dan mulai aja nulis. Hehe
Tulis apa aja yg ada di pikiran kamu. Menulis itu butuh proses seperti yg saya bilang td. Utk nemu gaya menulis yg pas, itu akan didapat dari terbiasa.
Biasain nulis. Terus. Nulis lagi. Apa aja. Random gapapa. Nanti edit.
Dan tentuin, kamu mau nulisnya jenis apa. Kalau km pingin nulis cerpen, ya banyakin baca cerpen, kalau pingin nulis novel, banyakin baca novel, dsb..
[20/10 21.54] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam.
Ini juga pertanyaan yg buanyak bgt nanya di dm. Jawabnya : ya be consistent dong..
Gimana cara konsisten? Ya dg konsisten. Konsisten itu ga ada caranya selain dikerjakan. Trs nulis. Diulangin. Disempatkan. Seperti yg saya bilang di atas. Kalau passion, pasti nggak naik turun kok. Mungkin banyak tantangan aja. Nah ya mari kita taklukkan tantangan itu.. Ini beda beda tiap individu tantangannya yaa
😀
[20/10 21.55] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam.
Sejujurnya kalau saya ga pake metode apapun selain menuliskan apa yg ingin saya tulis mbak. Saya tulis ya bener bener dari hati. Jadi kalau ditanya metode, saya kurang paham 🙏🏻
[20/10 21.59] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam..
Hai pembaca kisah Hafiz Hasna. Hehehe
Pertanyaan ini lagi lagi perulangan yaa. Most favorite juga hihi.
Jawabannya di atas pun udah saya singgung. Intinya, biasakan. Dan banyak membaca.
Kamu nggak harus menulis yg puitis seperti saya, karena setiap kita punya keunikan masing-masing. Mungkin kamu punya bakat tema yg lain misalnya. Tentukan saja itu dulu. Nah setelahnya banyak banyak aja baca bacaan yg berhubungan dg genre tulisan yg kamu suka. Dan mulailah menulis tanpa banyak cari tahu gimana caranya. Karena cara menulis ya dg menulis 😀
[20/10 22.02] +62 858-7544-8270: Assalamu'alaikum saya Nabilah Al Zahra ' ingin bertanya apakah ada kendala buat kk untuk mengirimkan naskah ke penerbit tapi ditolak?
[20/10 22.04] +62 857-2680-0487: Waktu aku nulis blog, aku nggak mikir blog aku harus dikenal orang. Karena aku percaya, selama kita punya konten yg bagus, pembaca akan hadir dg sendirinya..
Dalam dunia digital marketing sendiri, cara paling ampuh untuk 'menjemput' follower adalah dg menyajikan konten berkualitas secara konsisten.
Mungkin skrg ga hanya blog yaaa. Blog itu tulisan panjangnya, skrg bisa ada di ig, fb, bahkan igs juga kan..
Kalau kendala, itu dana alias modal karena aku self publishing yg semua hrs dari aku sendiri. Tapi karena niatku kuat, MasyaAllah alhamdulillah di luar dugaan ada keajaiban, tiba2 temenku nawarin minjemin modal. Alhamdulillah lunas kebayar ga sampai sebulan setelah terbit 🙈
Di situ aku percaya bgt, Allah selalu menolong selama kita berusaha. Cerita ini aku tulis lengkap di buku 'Cinta yang Baru', itu isinya perjuangan aku menerbitkan buku pertama, patahhati, sampai menikah. 🙏🏻
[20/10 22.06] +62 857-2680-0487: Caranya bisa selesai adalah dg diselesaikan. Dg niat yg kuat. Dan beneran dikerjain 🙈
Karena tulisan yg bagus adalah tulisan yg selesai.
Eh tp balik lagi diinget, ga semua orang harus seperti saya. Kamu mungkin punya keistimewaan dan keunikan sendiri. Kalau udah ketemu,kejar dan selesaikan..
[20/10 22.09] +62 857-2680-0487: Hai shashi.. Makasih banyak udah baca buku buku aku yaa 😍
Sebenernya ini udah kujawab di atas yaa. Intinya ya berhenti dulu kalau lelah. Nggak apa apa
Saya sendiri juga skrg memang mengurangi porsi menulis dl karena sedang fokus dg dua batita.
Yg jelas semua ada prioritasnya yaa. Kalau bisa usahakan jgn berhenti. Kalau lagi susah nulis panjang, nulis aja diary, atau story ig paling simpel, atau nulis di hp aja, biar masih terbiasa menulis 🙈
[20/10 22.11] +62 878-3968-6581: Ini yang susah nemuin apa yg bner² aku kuasain tentang apa.. cocokny cerita apa😂 jadi srring kehabisan ide aja kalau udah begitu kak
[20/10 22.11] +62 857-2680-0487: 1. Nggak cuma soal menulis aja ya, menurut saya dalam hal apapun, kalau kita cuma mengikuti trend itu, ya gitu doang, ga akan bertahan lama. Saya cukup idealis dalam menulis hehe. Saya menulis memang apa yg ingin saya tulis dan sampaikan. Dan saya punya pesan ke pembaca🙈
2. Iya mbak. Tapi saya nggak punya pengalaman dg penerbit mayor, jd mohon maaf ga bisa jawab yaaa 🙏
[20/10 22.12] +62 857-2680-0487: Waalaikumsalam..
Sudah saya jawab di atas, saya belum pernah mengirim naskah ke penerbit mayor. Jd mohon maaf ga bisa sharing yaa 🙏🏻
[20/10 22.13] +62 857-2680-0487: Ceritahimsa.com
Tp skrg saya udah jarang ngeblog. Karena skrg fokus nulis utk buku dulu. Tp kadang sering cerita di ig atau fp hehe
[20/10 22.14] +62 857-2680-0487: Ini harus tenang. Banyakin baca. Banyakin nyoba. Eksplor. Dan jgn sekadar ikut ikutan 😀
[20/10 22.14] +62 852-6014-3694: Sama-sama ka himsa😍 iya kak, insyaa Allah shi bakal coba konsisten, makasih ka himsa, salam juga buat keluarga nya yang menginspirasi😍
[20/10 22.23] +62 857-2680-0487: Jadiii.. Affogato ini formatnya mirip dg Ephemera, berisi kumpulan cerita pendek. Tapi ada cerita pendek yg saling berkesinambungan.
Tentang kopi. Aku bercerita tentang Rein dan Raja yg punya banyak masalah dalam rumah tangga mereka, dan mereka menyelesaikannya dg memaknai jenis kopi yg mereka minum. Gitu lah pokoknya hehe
[20/10 22.23] +62 857-2680-0487: Kayaknya better nanya aja apa yg pingin diketahui hehehe
[20/10 22.24] +62 857-2680-0487: Kalau kutipannya udah banyak aku share di ig yaa
[20/10 22.24] +62 852-6014-3694: Selain kopi dan rumah tangga, apalagi daya tariknya ka? Yang bikin shi bisa ngulang" bacanya kaya buku" kaka terdahulu😍
[20/10 22.25] +62 857-2680-0487: Yg jelas secara garis besar, buku ini saya tulis dg pesan pesan ttg penerimaan, memaafkan..
[20/10 22.26] +62 857-2680-0487: Yg jelas secara garis besar, buku ini saya tulis dg pesan pesan ttg penerimaan, memaafkan, dan banyak hal lainnya soal kehidupan yg saya renungi pasca saya menikah..
[20/10 22.27] +62 823-2723-0357: Sangat bermanfaat kak himsa😍..
Saya khoirul umam dari pekalongan jawa tengah tapi saya belum punya IG😅
[20/10 22.29] +62 888-0859-5228: Kak, teknik marketing buat jual buku perdana gimana ya? Soalnya saya punya buku antologi bareng temen-temen, tapi baru laku dua dari awal Oktober 😅
[20/10 22.29] +62 896-6811-6993: Terimakasih kak @Novi Ahimsa Rosikha .. bukunya keren pisan euuy.
Pertama baca judulnya ituu~~ sukak deeh
[20/10 22.29] +62 823-2723-0357: Terus kalo proses cara penerbitan buku itu kita nulisnya itu langsung dikertas biasa atau di laptop atau sejenisnya kak
[20/10 22.32] +62 857-2680-0487: Pertama tama sebelum kamu jual buku, kamu harus punya konten dulu sih jd pembaca juga tahu ini mereka menulis ttg apa sih di bukunya.... Maksud saya sebelumnya kamu punya blog atau medsos ttg itu.
Maksimalkan media sosial. Rutin update. Konsisten. Kalau ada dana lebih, mungkin bisa kerjasama dg akun yg sejenis utk promosi..
Bisa jg share testimoni dari pembaca..
[20/10 22.34] +62 857-2680-0487: Ada prosesnya. Kita nulis di laptop idealnya. Nanti diedit, ada layoutnya, dll..
Kalau saya nulis di hp dulu. Tp utk finishing tetap di laptop
[20/10 22.34] +62 823-2723-0357: Soalnya saya kalau nulis cerita atau bikin puisi itu saya publikasikannya cuma di fb😅, fb saya namanya Zumam II
[20/10 22.35] +62 857-2680-0487: Banyak berdoa. Jika belum juga. Terus menulis lagi. Karena pad akhirnya Allah yg menentukan rezeki. Ga semua buku saya juga langsung laris kok.. Ada suka dukanya juga..
[20/10 22.37] +62 896-6811-6993: Cukup sudah yaa teman-teman, sepertinya kita harus berakhir sampai disini dulu karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 lebih 😔
[20/10 22.46] +62 857-2680-0487: Apa yaaa. Intinya, menulis itu bukan sesuatu yg perlu ditanyakan bagaimana caranya, tapi dikerjakan dan dikerjakan.
Gimana cara menulis? Ya menulis.
Kita nggak harus sama dg orang lain. Terus gali potensi kita. Terus kenali diri kita. Zaman sekarang profesi penulis pun tidak mentok sbg penulis buku saja. Profesi penulis sangat luas sekali, ada reviewer, foodblogger, make up enthusiast, travelblogger, dll. Era digital bikin ruang kreativitas tanpa batas. Buanyak sekali... Selama kita mau. Banyak belajar.
Jd jangan batasi potensi kalian. Banyakin baca, baca, dan baca.. Ketika kita sudah tahu arah tujuan kita, perdalam, pelajari, and do it.
Selamat menulis. Semoga sukses semuanyaaaaa.
[20/10 22.46] +62 857-2680-0487: Makasih banyaaak. Mohon maaf jika ada yg kurang berkenan dari saya yaa
[20/10 22.48] +62 896-6811-6993: 👍🏻👍🏻👍🏻 aamiin...
Sukses selalu juga buat kak Himsa 🙏🏻
Terimakasih sudah meluangkan waktunya di malam ini... .
Salam buat dua batita-nya yang lucu2 ya kak.. 😍
[20/10 22.50] +62 896-6811-6993: Saya mewakili seluruh panitia mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam jalannya seminar ini. Mohon maaf kami batasi yaa🙏🏻
Semoga bisa memantik semangat teman-teman dalam menulis, termasuk saya sendiri hehe
[20/10 22.50] +62 896-6811-6993: Tetap stay di grup ini yaa karena akan ada kejutan-kejutan kegiatan lain dari ICW yang akan kami infokan lagi di lain waktu
[20/10 22.51] +62 896-6811-6993: Selamat istirahat kak Himsa ❤
Dan seluruh anggota grup iniii
Billahitaufiq wal Hidayah,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokaatuh
[21/10 21.22] +62 812-1596-3428: Bagi yang kemarin belum memantapkan niat, boleh keluar grup malam ini karena ada buanyak orang diluar sana yang ingin ikut jadi member.
Tapi harapan saya semua yang disini tetap stay untuk belajar bersama ICW😊
[21/10 21.33] +62 812-1596-3428: Intinya malam ini yang mau lanjut tetap stay, yang tidak boleh left ya diizinkan.
Besok baru kami share detil about ICW dan follow up Seminar kemarin😁
[21/10 21.35] +62 812-1596-3428: Boleh save nomor saya ya dan follow ig @desy_can jg biar kita tambah dekat🤗
[21/10 21.39] +62 812-1596-3428: soalnya kalo sya ndak kenal, ndak sya folback. Kalo member ocw kan kenal minimal di grup ini. Hehe