Uswatun Hasanah Fitria

Senin, 27 April 2020

Diskusi part 1



malam ini kita akan membahas tentang mengumpulkan portofolio..
[25/4 21.06] +62 857-7808-8597: Sebelum kita mulai membahas tentang portofolio, silahkan masing-masing teman-teman melakukan kilas balik dan melihat pengalaman yang telah teman-teman miliki. Sudah sampai mana pendidikan kita? Sudah berapa banyak pelatihan dan kompetensi yang kita miliki? Sudah berapa banyak pengalaman kerja dan organisasi? Dan, sudah berapa banyak karya yang kita ciptakan? Banyaknya masing-masing list yang dibuat menunjukkan portofolio yang temen-temen miliki, lebih dalam kita akan bahas tentang apa itu portofolio dan sepenting apa portofolio bagi kita.
[25/4 21.09] +62 857-7808-8597: Portofolia bisa dikatakan sebagai rekam jejak teman-teman, baik dalam pengalaman aktifitas kerja dan organisasi, kompetensi dan karya.

Untuk mengetahui seberapa layak seseorang untuk melakukan sesuatu dan seberapa terampil orang tersebut, dapat dilihat dari portofolio yang teman-teman miliki. Portofolio tidak hanya berlaku dalam dunia kerja saja, tetapi juga dalam kehidupan kita sendiri. Rekam jejak ini bukan menjadi kepentingan perusahaan tetapi kepentingan kita sendiri, bagaimana teman-teman dapat menghargai diri sendiri dengan apa yang telah teman-teman buat dan lakukan.
Modal apa yang teman-teman butuhkan dan dapat dihimpun dalam portofolio teman-teman?
Portofolio yang dapat teman-teman bangun dan kumpulkan bisa dalam berbagai bentuk, diantaranya:
Pengalaman kerja. Pengalaman pekerjaan menjadi sebuah catatan yang berharga. Pernah bekerja dimana, berapa lama berada dalam pekerjaan tersebut, beberapa informasi ini menjadi salah satu acuan apakah seseorang cukup kompeten berada dalam bidang pekerjaan tersebut. disisi lain, pekerjaan yang pernah teman-teman lakukan menjadi ajang untuk belajar dan memahami lebih banyak hal tentang bidang pekerjaan tersebut.
Pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan ini memang bukan segala-galanya, apalagi hanya sekedar mencari gelar atau sertifikat. Dalam dunia kerja, kedua hal ini menjadi modal dasar yang perlu dimiliki untuk menekuni sebuah bidang pekerjaan. Misalnya, teman-teman akan bekerja atau membangun usaha yang berkaitan dengan bidang accounting, namun kita tidak memiliki riwayat pendidikan atau sertifikat pelatihan tersebut, apakah seseorang akan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada yang memiliki pendidikan dan pelatihan dibidang tersebut atau yang tidak memilikinya sama sekali?
Pengalaman organisasi. Sepak terjang teman-teman dalam organisasi juga menjadi portofolio teman-teman, organisasi disini bukan hanya organisasi resmi di kampus saja, tetapi juga komunitas-komunitas yang bentuknya organisasi. Banyak keterampilan yang tidak dipelajari saat di bangku kuliah dan sekolah, seperti management konflik, management waktu, management stress, dan banyak keterampilan lain yang akan terbangun lewat pengalaman organisasi
Aktifitas sosial, dalam dunia pekerjaan terutama dibidang sosial sangat diperhitungkan. Untuk kita pribadi, hal ini bisa menjadi penilaian kita terhadap diri sendiri, sudah seberapa besar kontribusi kita untuk ikut membantu bahkan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. kepedulian kita terhadap lingkungan menjadi gambaran seberapa dalam kita memahmi dan terlibat dengan masyarakat.
Karya, 4 portofolio sebelumnya berupa pengalaman, karya juga menjadi portofolio teman-teman. Jika sebelumnya menggambarkan kedalaman teman-teman dengan bidang atau tema tertentu, karya menjadi bukti atas kompetensi dan keahlian yang dimiliki.
[25/4 21.14] +62 857-7808-8597: Terlepas nama yang saya kutip,
Berpatokan terhadap kesuksesan orang lain dan menjadikan mereka sebagai acuan terkadang dapat membatasi kesuksesan yang kita miliki. Jika tidak menjadi seperti orang tersebut, maka kita setidaknya berada dibawah orang tersebut. mungkinkah kita melebihi orang tersebut, tentu sangat mungkin.

Setiap diri kita yang sedang berada dimasa muda dan berada dalam quarter life crisis ini, kita perlu terus berkembang dengan mempelajari banyak hal dari setiap pengalaman yang kita miliki, tidak ada pengalaman yang sia-sia, yang sia-sia adalah ketika kita tidak mengambil sebuah pelajaranpun dari pengalaman tersebut.

Kita yang masih muda masih harus terus berkembang untuk menjadi investasi kita untuk masa depan dan mimpi kelak
[25/4 21.15] +62 857-7808-8597: Sukses butuh modal, dan saat ini adalah waktu kita untuk melakukan investasi.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk bisa sukses? Alur dalam gambar ini bukan ssatu tahapan dalam setu konsep bidang, tetapi alur ini memiliki waktu. Pertama, kita membutuhkan waktu untu belajar melakukan sesuatu dengan benar. Cukup kah 1 bulan, 2 bulan? Maaf tidak sesingkat itu, untuk belajar kita mungkin saja membutuhkan waktu sebanyak 5-10 tahun. Maksimalkan waktu ini untuk belajar. Jack-ma mengungkapkan tahap ini ideal terjadi diusia 20-30 tahun

Setelah itu, silahkan mulai mencoba-coba dan mengeksplorasi setaip pengetahuan dan pengalaman yang teman-teman telah pelajari selanjutnya. Jika gagal maka berbaiki, jika gagal maka coba lagi. Tingkat kegagalan yang akan terjadi tentu lebih kecil karena sebelumnya temen2 sudah dibekali dengan pengalaman melakukan yang benar sebelumnya. Tahap ini juga tidak singkat, namun tidak ada patokan pasti waktu yang dapat dihabiskan pada fase ini
Selanjutnya, setelah mencoba2, keterampilan akan semakin terasah. Silahkan lakukan sesuatu dengan lebih baik dengan perhitungan yang lebih akurat dan keterampilan yang lebih oke.

Tahap terakhir, setelah belajar, mencoba, mengasah dan mengaplikasikan. Kita perlu mengajarkan kepada mereka yang akan berada dalam posisi kita. Karena kesuksesan ini perlu dibagi dan di ajarkan
[25/4 21.18] +62 857-7808-8597: Dalam melakukan sesuatu, untuk menjadi sukses kita tidak fokus pada apa yang bisa kita raih namun pada apa yang bisa kita pelajari dan bagaimana kita dapat melewati setiap tantangan dalam hidup kita.

karena untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya kita butuh banyak modal. tentukan kapan kita perlu mengumpulkan setiap pengalaman untuk menjadi sebuah investasi dan kapan saatnya pengalaman dan karya tersebut menjadi modal untuk mencapai kesuksesan sesungguhnya.





[25/4 21.57] Diskusi Pustaka Saga: Penanya kdua @⁨Annisa Nur Purnama Sari⁩ 

Nama : Nisa
Asal : Solo

Kak, apa perbedaan portofolio, CV, cover letter, dan resume? Soalnya saya searching jawabannya hampir sama hehehe
[25/4 21.58] Diskusi Pustaka Saga: Penanya ketiga @⁨Nurul Iftitah⁩ 

Bismillahirrahmanirrahim.
Perkenalkan mbak, saya Nurul Iftitah dari Banjarbaru.

Saya mau tanya mbak, sebenarnya banyak sekali pengalaman-pengalaman sebagai kepanitiaan, organisasi dan komunitas. Namun, tidak semua yang diikuti mendapatkan sertifikat atau sk.

Di universitas saya dulu, ketika ingin membuat fortopolio disyaratkan hanya untuk kegiatan atau organisasi yang hanya memiliki bukti sertifikat atau sk saja yang boleh di cantumkan.

Menurut mbak, bagaimana membuat fortopolio yang baik? Apakah harus memiliki bukti sertifikat atau sk saja yang dicantumkan?

Terima kasih mbak.
[25/4 22.06] +62 857-7808-8597: baik,
terima kasih mb nisa @@⁨Annisa Nur Purnama Sari⁩

baik, kita ulas satu2 ya, 
CV adalah daftar hidup yang isinya adalah biodata lengkap kita, riwayat pendidikan da pengalaman keja baik yang formal dan informal.

Cover letter atau surat lamaran kerja. surat ini berisi tentang pengenalan diri dan penjelasan mengapa kita pantas untuk mengisi posisi lowongan tersebut.

resume adalah rangkuman dari kolaborasi antara CV dan Cover letter. 

ketiganya berbeda dengan portofolio. portofolio fokus berisi tentang pengalaman kerja, pendidikan/pelatihan, pengalaman organisasi, aktifitas sosial , dan karya. sebagian CV memasukkan portofolio kedalamnya
[25/4 22.10] +62 857-7808-8597: untuk membuat portofolio kepada instansi formal, akan lebih baik jika ada sertifikat tersebut. biasanya dilingkungan perguruan tinggi dan instansi pemerintah membutuhkan dokumen seperti SK dan sertifikat,  

namun diluar instansi tersebut, sebagian banyak juga yang tidak mempermasalahkan atau menanyakan keberadaan SK dan Sertifikat.

untuk portofolio pengajuan pekerjaan, cantumkan pengalaman kepanitiaan yang besar.

namun untuk portofolio pribadi, silahkan dilist sebanyak pengalaman yang dimiliki tanpa dikurangi
[25/4 22.13] Diskusi Pustaka Saga: Penanya keempat @⁨+62 878-1172-5471⁩ 

Assalamu'alaikum

 terimakasih atas kesempatannya

Saya Niko,

Saya seorang mahasiswa semester 4 masuk 5 ,,
Dan sudah terlibat didunia kontribusi masyarakat sejak awal SMA

 Berbicara pengalaman kuliah ,,Dari awal semester sampai dgn akhir semester 4 ini,Begitu banyak polemik polemik kampus/dimasyarakat yg sudah saya lalui atau sedang saya rasakan sekarang,

 Saya juga terlibat dalam organisasi gerakan dikampus dan dimasyarakat

Dan Pengalaman demi pengalaman sudah saya lalui, tantangan demi tantangan juga saya guliri satu demi satu

Pertanyaan saya bagaimana saya mengelola pengalaman saya untuk dijadikan modal untuk menuju jenjang karir kedepan/ bagaimana cara saya membangun diri dari pengalaman yg sudah saya dapat ini,,,?

Atau apa kinerja saya selanjutnya dari pengalaman pengalaman yg sudah saya dapat selama beberapa tahun terakhir ini?
[25/4 22.14] Diskusi Pustaka Saga: Penanya kelima @⁨Ria Murdiani⁩ 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kak mau bertanya. Di Masa 20-30 tahun maksimal belajar. Dan Masa optimal adalah usia 40 tahun golden age, tapi kebanyakan di usia tersebut dilingkungan sudah jarang untuk mengaplikasikan ilmu yg Kita dapat,,bukankah maaf sudah lanjut usia. Apalagi di Masyarakat Daerah pedesaan.jadi jarang sekali yg mereka tahu seberapa penting ny ttg portopolio

 Terima kasih kak,mohon penjelasan ny
[25/4 22.22] +62 857-7808-8597: waalaikumsalam, 

wah sudah banyak ya, 
jika sebelumnya mencari pengalaman di dunia kampus dan di masyarakat, mas niko bisa mulai melanjutkan ke pekerjaan. bisa dimulai dari magang atau jadi volunteer disebuah perusahaan atau instansi profesional lainnya. pengalaman mas niko perlu diasah dilingkungan yang lebih formal dan memiliki standart dalam pelaksanaannya.
[25/4 22.27] +62 857-7808-8597: baik, terima kasih @⁨Ria Murdiani⁩. 
bagi yang berada di pedesaan, portofolionya tidak seformal yang berada di kota, dan mungkin tidak memiliki manfaat ketika akan melamar pekerjaan, namun portofolio personal bisa berbentuk pengalaman atau kejadian besar yang dilalui oleh orang tersebut dimana mereka menemukan pelajaran baru, pengalaman baru atau ilmu baru. 
portofolio ini menjadi buku sejarah pembelajaran yang telah kita lakukan.

pengaplikasian ilmu, dapat dilakukan dalam bentuk apa saja, melakukan pekerjaan yang didasari ilmu dan pengetahuan non-formal sebelumnya juga menjadi pengalikasian ilmu
[25/4 22.32] Diskusi Pustaka Saga: Penanya keenam dari @⁨Lusi⁩ 

Nama :Lusi
Asal : Ngawi

Kak mau tanya ditahap usia 20-30 thn itu kita disuruh belajar yg benar, dalam hal karir apakah itu dimaksudkan harus ikut instansi/perusahaan yg sudah punya sistem rapi? 
Trus kadang saya juga berpikir untuk mulai mandiri finansial namun juga tidak mau bekerja di manapun. Karena yg saya takutkan ketika kerja dapat gaji besar otak saya berhenti berpikir dan jadi kurang kreatif sehingga saya terjebak di zona nyaman itu akhirnya tidak mau melepaskannya. Apa kekurangannya jika saat ini masih 20 tahun tapi sudah ingin membuka usaha sendiri?
[25/4 22.33] Diskusi Pustaka Saga: Penanya ketujuh @⁨Alief⁩ 
Nama: Alief
Asal: Surabaya
Pertanyaan: 
1. untuk mengisi fortofolio utuk melamar pekerjaan apakah diisi pengalaman pekerjaan/organisasi yg diikuti sejak SMA atau mulai kuliah?
2. Kalau misalkan mau melamar pekerjaan tertentu, namun pengalaman pekerjaan tidak sesuai dengan lowongan pekerjaan yg akan dilamar, apakah sebaiknya dicantumkan atau tidak? 
Terima kasih
[25/4 22.41] +62 857-7808-8597: hai mb lusi @⁨Lusi⁩, terima kasih pertanyaannya. 
betul, lebih baik kita bekerja di tempat yang sudah punya sistem yang rapi agar kita tahu bagimana keadaan yang ideal dengan standart tertentu. 

tetap berada dalam zona nyaman atau melepaskannya adalah sebuah pilihan yang tetap bisa dilakukan saat ini ataupun nanti, tinggal apakah kita siap dengan setiap resiko dan konsekuensinya. 
saran saya, untuk tidak terlalu khawatir pada apa yang belum terjadi. waspada harus, namun khawatir pada hal yang belum terjadi dapat menjadi penghambat pengembangan diri. tetap fokus pada apa yang dihadapi disini dan saat ini.

baik sekali jika ingin membuka usaha sendiri, namun sebelum membuka usaha sendiri kita perlu belajar lebih dulu bagaimana untuk bisa sukses membuka usaha, agar tingkat resiko yang kita miliki lebih kecil karena kita telah memiliki pengetahuan tentang membangun usaha.
[25/4 22.45] +62 857-7808-8597: baik , terima kasih Alief @⁨Alief⁩
1. untuk melamar kerja, silahkan cantumkan pekerjaan dan organisasi yang dimiliki ketika mulai kuliah. karena sebagian perusahaan lebih menyukai informasi yang tidak terlalu panjang dan bertele2.

2. untuk pengalaman kerja silahkan di cantumkan, di beberapa perusahaan, pengalaman kerja tetap memiliki value walaupun tidak berkaitan
[25/4 22.52] +62 857-7808-8597: portofolio sebagai dokumentasi pencapaian pribadi menjadi peta dan gambaran proses pembelajaran kita.

diusia yang masih sangat muda dan minim pengalaman, kita perlu berinvestasi sebanyak-banyaknya melalui pengalaman, proses pembelajaran dari kehidupan dan mengumpulkan karya2 yang mungkin saja tidak sempurna. silahkan berinvestasi sebanyak-banyaknya dan jadikan itu modal untuk sukses nantinya.



Diskusi 2020 part 3



[26/4 21.05] +62 838-4542-3361: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih kepada mas Iqbal yang telah menjadi juru hubung pada sharing kita untuk diskusi WhatsApp pada malam hari ini.


Sebelumnya mohon izin untuk memperkenalkan diri nama saya Gagang Ichwanul Akbar,
sekarang saya melakukan dua aktivitas,


yang pertama adalah menjadi pembisnis di bidang kuliner yaitu warung kopi yang punya signature di kopinya bukan abal-abal. sama bisnis baru saya di bidang sarana produksi ternak PT. Ternak Sehat Sejahtera. perusahaan yang memproduksi pakan dan semua hal tentang sarana peternakan


Yang kedua adalah aktivitas saya sebagai mahasiswa dokter muda atau kita kenal sebagai profesi di Universitas Airlangga untuk profesi dokter hewan


Sebelumnya saya minta maaf apabila agak lama nanti dalam menyampaikan, karena sekarang tetangga RT ada yg positif COVID19, jadi sudah Seminggu di lock down di madiun deket lembah gunung wilis

Semoga kawan kawan sekalian sehat dan dilindungi oleh Allah SWT, serta di khususkan dalam beribadah Ramadhan

Untuk sharing pada malam hari ini saya diminta oleh temen-temen Saga, Pusglora, temen2 Kammi dan temen-temen dari diskusi life quarter crisis untuk sharing bersama Dan diskusi pada malam hari ini dengan topik tiga sektor pasca kampus.

sebelumnya mohon izin untuk sharing, tapi nanti saya ingin ada komunikasi dari dua belah arah, antara kami dengan teman-teman peserta seminar *"quarter life crisis"* ini agar sama-sama belajar, karena saya meyakini diri saya yang masih belum ada apa-apanya.


sehingga lebih tepatnya pada malam kali ini saya sebut sharing jadi saya menyampaikan apa pengalaman yang pernah saya raih.

kemudian teman-teman mungkin ada beberapa hal yang dari sisi saya saya belum mendapatkan itu dan Alhamdulillah kalau temen-temen mau menyampaikan saya bisa mendapatkan ilmu dari sharing itu.


Kita mulai dengan gambar di atas.
Ada lingkaran yang berwarna merah itu adalah saya sebut sektor publik, atau sering orang ma menyampaikan hal ini sebagai sektor pelayanan kepada publik atau kepada masyarakat umum.



Kemudian pada lingkaran yang berwarna biru muda adalah adalah sektor privat pada sektor ini yang sering kita kenal sebagai sektor swasta.


Kemudian pada lingkaran yang berwarna kuning itu disebut sektor ketiga.pada sektor ini memiliki kekhasan yaitu lebih bergerak ke sosial dan humaniora


Kita mulai bahas dan diskusikan di sektor yang pertama, yaitu sektor publik, di sektor ini memiliki komponen seperti yang dituliskan pada tabel tersebut yaitu sebagai pengambil kebijakan regulasi serta kesetaraan dari pelayanan masyarakat. Untukdi sektor ini kita banyak mengenal kawan-kawan kita yang ada di ASN aparatur sipil negara yang kemarin-kemarin lagi ramai rekrutmen CPNS kemudian di teman-teman BUMN dan pemerintahan kedinasan yang memiliki peran pengambilan suatu kebijakan melayani publik dalam hal ini adalah masyarakat yang telah membayarkan sebagian income nya ke pajak yang pajak itu digunakan untuk mengkaji pada temen-temen di sektor ini namun beberapa seperti teman-teman BUMN juga ada pemasukan lain dari bisnis milik negara tersebut.

bagi teman-teman yang tertarik untuk mengabdi di sektor ini maka temen-temen harus kemudian mengikuti seleksi masuk yang kita udah tahu sendiri.


Seleksi nya ada beberapa tahap kalau di di kedinasan atau kita kenal ASN untuk masuk sebagai pegawai sipil negara itu ada beberapa tahap untuk teman-teman bisa masuk ke sana yang pertama pastinya ada pengumuman penerimaan CPNS untuk penempatan didi daerah mana kemudian teman-teman harus melakukan registrasi online di web sscasn bkn.go.id kemudian di sana temen-temen harus mengisi beberapa persyaratan mulai dari nomor KK dan sebagainya dan setelah itu teman-teman di apa namanya masuk ke seleksi administrasi guru dan teman-teman harus mengupload beberapa transkrip dan surat lamaran pendukung lainnya termasuk ijazah teman-teman yang terakhir setelah itu pada teman-teman dinyatakan lolos tes administrasi maka teman-teman harus ikut seleksi kompetensi dasar yang di sana banyak yang jatuh pengalaman mengatakan bahwa di sini itu adalah nerakanya bagi teman-teman yang ingin masuk sebagai CPNS karena ada tiga tes yaitu tes wawasan kebangsaan atau TWK kemudian tes intelegensi umum atau TIU, kemudian yang terakhir tes karakteristik pribadi

singkatnya salah itu teman-teman akan ikut seleksi kompetensi bidang jika temen-temen lolos di seleksi kompetensi dasar ini

Itu ada salah satu tahapan yang harus teman-teman lalui untuk masuk sebagai calon pegawai negeri sipil untuk BUMN juga sama ada tesnya namun setiap perusahaan memiliki teks yang berbeda mungkin dari teman-teman ada yang lebih pengalaman untuk melamar ke sana

Untuk tantangan di sektor publik ini apalagi dengan adanya revolusi industri four point o seperti yang dinyatakan oleh Choirul Tanjung itu diperlukan ke kreativitas dalam menjalankan amanah di sektor ini karena di sektor ini tidak hanya tentang pelayanan publik tapi juga bagaimana kita bisa menjawab kebutuhan public yang kita integrasikan dengan yang namanya teknologi dan informasi serta di sektor ini juga harus memperhatikan tentang keamanan informasi yang dikeluarkan dengan teknologi tersebut sehingga tantangan dari pegawai negeri sipil tidak hanya seperti citraan lama citraan lawas pegawai negeri sipil yang hanya bekerja begitu saja tapi sebenarnya untuk temen-temen yang mau masuk di sini harapannya bisa berkreasi lebih dengan mengawinkan antara cara teknologi yang ada di four point o zaman sekarang yang kita kenal dengan teknologi internet of things dan konsep pelayanan publik atau masyarakat

karena sudah kita ketahui sektor publik ini di beberapa tahun kemarin itu saya melihatnya mengalami yang saya sebut sebagai ketertinggalan zaman ketika go-jek saat itu sudah keluar di awal-awal tahun 2014 15 namun untuk regulasi dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah saat itu di sektor publik ini masih menyusul di tahun-tahun setelahnya
 
sehingga dampaknya bagi temen-temen yang berada di life quarter crisis ini bisa menjawab tantangan tersebut di sektor publik ini bisa mengintegrasikan dan mengkolaborasikan antara kemajuan teknologi pengintegrasian internet dengan pelayanan teknis yang berada di lapangan sektor public ini

Kemudian selanjutnya kita memasuki sektor privat.

di sektor ini kita kenal sebagai sektor swasta kebetulan saya sekarang sedang menggeluti sektor ini di sektor ini sebenarnya apabila teman-teman ingin menjadi seorang pegawai swasta maka cukup dengan teman play beberapa kebutuhan karyawan dari pabrik atau perusahaan perusahaan bisnis jasa ataupun barang

namun apabila teman-teman ingin menjadi seorang pebisnis maka teman-teman harus bisa menjawab kebutuhan zaman artinya kalau kita ngomong masalah bisnis maka kita harus berangkat dari kemampuan kompetensi kita atau mungkin yang akan dibahas di dua hari lagi yaitu tentang fashion dan yang paling utama adalah menjawab kebutuhan dari market atau pasar apabila kita ingin memiliki produk entah itu barang atau jasa maka kita harus lihat lebih dalam apakah kemudian dari produk yang kita angan-angan atau yang kita rasakan sebelumnya melalui kompetensi yang kita miliki itu sesuai dengan kebutuhan market dan apakah cukup dan pas market diberikan produk jasa atau barang tersebut
 
riset yang cukup dalam dan cukup tepat dengan data-data yang ada di masyarakat untuk kita bisa nge grab potensi pasar yang ada karena pada sektor ini tidak sedikit modal yang harus dikeluarkan apabila teman-teman ingin menjadi seorang pebisnis namun jangan khawatir temen-temen pengalaman saya akhirnya teman-teman memiliki sebuah magnet yang kuat secara permintaan artinya produk jasa ataupun bareng teman-teman ini memiliki market fit dan market need yang kuat makamaka bisa dipastikan investor itu akan datang dengan sendirinya apalagi jika temanmu memiliki pengalaman bekerja di sektor swasta ini sebelumnya dan yang paling utama adalah bagaimana strategi plan temen-temen untuk menjalankan target nge-grab pasar itu

dan pada sektor ini kita tidak membutuhkan orang-orang yang mohon maaf di kampusnya dia percaya dengan IPK namun secara lapangan dan secara praktek ilmu teorinya itu tidak sesuai dengan apa yang dia pelajari secara nilai yang dia dapatkan atau kita kenal di kampus IPK

sepertinya pada sektor ini saya lebih suka teman-teman yang ingin bertanya mungkin bisa langsung menanyakan karena tidak cukup untuk disampaikan pada 1-2 jam malam ini karena pada sektor ini sangat rumit dan kompleks namun sangat seru karena di sektor ini kita dituntut untuk berfikir 24jam otak kita untuk memikirkan bisnis kita apabila kita ingin menjadi pebisnis tapi untuk menjadi seorang pegawai swasta maka kita sama saja kita dituntut result oriented atau orientasi semua pada hasil yang disana apabila pada tunggang waktu deadline yang sudah akhir bulan tapi kemudian hasil yang harus dicapai tidak sesuai target maka kita harus berpikir keras untuk nge-grab bagaimana caranya mendapatkan kg tersebut di setiap bulannya

yang kami butuhkan adalah bagaimana pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengelola organisasi dan bekerja secara tim sehingga dalam sektor ini memang membutuhkan interpersonal serta kecerdasan emosional yang sangat kuat namun tidak memungkiri juga bekalnya adalah kecerdasan intelektual

 selanjutnya di sektor ketiga atau sektor sosial disini kebetulan saya punya pengalaman bekerja di salah satu lembaga kemanusiaan yang kebetulan juga menjadi sponsor kita pada diskusi malam hari ini yaitu lembaga manajemen infaq sebelumnya saya berterima kasih sudah mensponsori dan mendukung acara kita pada malam hari ini saya mendapatkan pengalaman baik dan hikmah yang luar biasa ketika bekerja di lembaga humaniora dan sosial yaitu LMI

Karena di sektor ketiga ini adalah sektor humaniora sosial maka disini bukan sektor profit oriented atau sektor benefit lebih tepatnya sektor ini adalah sektor kesosialan yang memang berdiri atau terbentuk karena untuk membuat manusia itu di manusiakan dan mengurusi tentang manusia-manusia yang yang tidak mendapatkan keberuntungan seperti kita kita saat ini di diskusi malam ini mungkin seperti itu

di sini memang kita akan banyak mendapatkan hikmah khususnya hikmah tentang kemanusiaan tentang sektor sosial namun pada sektor ini saya merasa bangga bisa sempat bekerja dengan salah satu lembaga manajemen infaq yang terkenal di Indonesia yang bisa membuat saya juga memiliki pengalaman bagaimana bekerja tapi tanpa kemudian berfikir benefit artinya kita bekerja dengan tulus di sini ke tulisan saya diuji namun memang dari awal untuk memasuki sektor ini kita perlu menguatkan niat tapi menurut saya tidak hanya pada sektor ketiga ini untuk kita menjadi seseorang yang tulus untuk berkorban untuk Indonesia namun saya kira semua sektor harus memiliki niat seperti serta ketiga ketika kita memasuki
[26/4 21.44] +62 838-4542-3361: saya beruntung bisa masuk sektor ini karena saya masuk sektor ini sebelum saya mengenal sektor-sektor lain sehingga saya bisa memahami dan menghargai arti etos kerja dan bagaimana sudah sudah kita yang bisa tidak seberuntung kita
[26/4 21.46] +62 838-4542-3361: baik mungkin itu dulu yang dapat saya sampaikan saya kembalikan ke juru hubung diskusi kita malam ini saya lebih suka untuk saling berdiskusi dengan teman-teman karena disana akan mendapatkan sebuah kawasan baru dan insight baru yang kemudian di situ saya juga bisa belajar dan mendapatkan hikmah dari diskusi kita malam ini selanjutnya saya serahkan ke moderator kepada mas Iqbal saya sampaikan terima kasih

Diskusi 2020 Part 2


 Teman-teman yang saya hormati, selamat datang di diskusi Online Indonesia . 

Mohon ijin, untuk kita sharing dan diskusi malam ini 😊🙏. Semoga bisa saling belajar Teman-teman, sebelum kita lanjut, *ada 4 pertanyaan tadi yang disampaikan sebagai pembuka diskusi malam ini*.

👇
1. Kegiatan yang disukai
2. Keterampilan yang dimiliki
3. Aktifitas yang menghasilkan benefit menurut pandangan teman-teman
4. Apa yang dibutuhkan orang lain di sekitar kita menurut teman-teman.

Sudah pada dijawab dan dibuat listnya ? 4 Pertanyaan di atas gambaran materi kita malam ini. 

Malam ini kita akan berdiskusi tentang IKIGAI. Nah apa itu IKIGAI, dan kenapa sih kita perlu juga belajar dan mengambil konsep ini. 

Berikut ya cuap cuap materinya 😀. Kita santai saja diskusinya. Apa itu IKIGAI ???  mari kita mulai
[27/4 21.11] +62 812-9743-2605: *Definisi dan Asal Kata IKIGAI*
Asal mula kata IKIGAI kata kai (tempurung kerang dalam bahasa Jepang) yang dianggap sangat bernilai. IKI berarti kehidupan, dan GAI yang berarti nilai. IKIGAI banyak dimaknakan sebagai alasan untuk hidup, atau alasan untuk ada. 

Jadi kalo saya sederhanakan IKIGAI adalah nilai dan tujuan dalam kehidupan, nilai yang yang menjadi alasan untuk kita hidup.
[27/4 21.12] +62 812-9743-2605: Dalam sebuah kehidupan, semua orang dalam budaya Jepang dipercaya memiliki IKIGAI. Namun untuk menemukannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus mengenal diri secara mendalam. 

Pencarian IKIGAI memang dikatakan sangat penting bagi sebuah kehidupan manusia dalam budaya Jepang karena dapat memberikan kepuasan dan arti dalam hidup. *Setiap orang akan menemukan IKIGAI yang berbeda-beda* yaitu seperti sebuah pekerjaan, hobi, atau juga aktivitas-aktivitas lainnya seperti membesarkan anak-anak. 

*“Orang Jepang percaya bahwa mengumpulkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-hari akan membuat hidup lebih berarti dan penuh makna”*
[27/4 21.13] +62 812-9743-2605: *Ken Mogi dalam bukunya The Book of IKIGAI* menjelaskan bahwa IKIGAI memberikan seseorang makna dalam hidupnya, dan memberikan kegigihan agar ia mau melanjutkan hidupnya. 

Konsep IKIGAI di Jepang sendiri sampai sekarang menurut para pakar, belum ada yang tahu persis kapan ditemukan, siapa penemunya, dan siapa yang pertama kali menggunakanya. Namun sekali lagi, IKIGAI sudah mengakar dalam budaya hidup orang Jepang.

FYI: *Ken Mogi, Ph.D adalah seorang ilmuwan Jepang, pakar neorosains*, dan telah menulis lebih dari 30 makalah tentang neorosains dan kognitif, dan lebih dari 100 buku di Jepang mencakup saputar sains, kritik, kognitif, dan berbagai keilmuwan tentang pengembangan diri.
[27/4 21.14] +62 812-9743-2605: Kata OHAYOU: Semangat dipagi hari untuk hidup, belajar dan mengejar IKIGAI mereka. Semangat pagi hari itu berdampak besar buat satu hari kehidupan kita, ini adalah perspektif Neorosains yang dijelaskna oleh Ken Mogi dalam bukunya IKIGAI.

Menurut reporter nasional geografi, Dan Buettner, IKIGAI ini merupakan rahasia dari orang-orang Okinawa Jepang supaya bisa hidup panjang umur, dan tetap semangat hidup, bahkan setelah umur mereka mencapai lansia (definisi lansia di Jepang adalah umur 80 tahun ke atas).

*Buettner memberi contoh ada seorang nenek yang berusia 102 tahun*, selalu semangat bangun di pagi hari karena dia tahu tujuan hidup dan mau. Setiap pagi dia bangun dan merawat cicit-cicitnya dengan penuh semangat dan bahagia. *Ini terjadi karena nenek ini memiliki IKIGAI*. Sesederhana itu filosofi IKIGAI yang digunakan oleh orang-orang Jepang.
[27/4 21.15] +62 812-9743-2605: *KODAWARI*:
*Standar personal yang dimiliki dan dipatuhi oleh individu dengan sangat teguh*. Ini yang menjelaskan kenapa orang-orang Jepang ketika mengerjakan sesuatu begitu teliti, total membuat dan melakukan sesuatu, karena mereka bekerja bukan untuk kepuasan atasan atau orang lain, tapi untuk dirinya, untuk standar dirinya. 

Why ? Karena mereka punya alasan, tujuan, dan kenapa harus mengerjakan itu.
[27/4 21.16] +62 812-9743-2605: Ini bisa kita lihat dalam produk-produk kesenian mereka, kramik-kramik lantai bangunan misalnya, selalu ingin menampilkan nuansa keindahan. Kenapa ? Supaya orang merasa nyaman, betah dan memberikan yang terbaik bagi setiap orang. 

*Konsep ini kata Ken Mogi Seperti filosofi anak kecil, yang terus penasaran dan terus mengeksplorasi, agar selalu dapat memberikan hal baru dan yang terbaik di setiap moment*
[27/4 21.16] +62 812-9743-2605: *Setiap satu orang adalah aset*, tidak peduli status sosial dan pekerjaan. Sebab yang dilihat adalah IKIGAI-nya, dan setiap pekerjaan dan status sosial punya IKIGAI masing-masing.

*Mereka sangat menghormati setiap jenis pekerjaan, aktifitas, status sosial, bahkan dalam hal menang dan kalah suatu perlombaan tidak ada perbedaan yang signifikan, batasanya sangat cair*. Karena begitu tingginya apresiasi terhadp suatu hal.
[27/4 21.18] +62 812-9743-2605: IKIGAI penting untuk kita bisa menemukan dan menjawab untuk apa kita hidup, mau kemana tujuan hidup kita, mau kemana rencana hidup kita, apa yang mau kita bawa dalam hidup.
[27/4 21.18] +62 812-9743-2605: Orang yang berhasil menjalani IKIGAI memiliki dampak praktis yang signifikan terhadap *produktifitas hidupnya*. Mereka selalu bekerja dengan *motivasi yang kuat*, selalu cepat dalam mengambil tindakan dan bisa memutuskan semuanya dengan tepat, efisien, dan berdampak dengan tujuan hidupnya. 

Dampaknya, pekerjaan mereka lebih *cepat selesai dan lebih efisien*. Sehingga kadar stress berkurang. Menurut Mitsuhashi (2017) dalam risetnya, orang yang menjalankan IKIGAI ini juga akan *meningkat etos kerjanya*, karena mereka tahu dan yakin bahwa pekerjaanya bermanfaat untuk orang banyak.
[27/4 21.19] +62 812-9743-2605: Hasil lain yang ditemukan Mitsuhashi (2017) yaitu dampak positifnya pada kesehatan, dimana risiko terkena penyakit jantung lebih rendah, jangka waktu hidup (lifespan) bisa mencapai rata-rata di atas 87 tahun. Studi ini didasarkan pada kebiasaan orang-orang Jepang, khususnya di Okinawa. 

Salah satu riset dalam metodologi pengajaran di dunia pendidikan di Indonesia oleh Hikmawan et al. (2018) juga menjelaskan dengan konsep IKIGAI bisa meningkatkan daya pikir dan keterampilan.
[27/4 21.21] +62 812-9743-2605: *Siapa Saja Tokoh dengan IKIGAI-nya ???*


*Bacharudin Jusuf Habibie : Ilmuwan muslim, Cendikiawan*

Rudi panggilan akrab dari Bj Habibie, dikenal sebagai salah satu ilmuwan Indonesia yang diakui dunia. Warisan yang ditinggalkan Habibi sampai hari ini kita rasakan. 

Dalam IPTEK teorinya yang terkenal Crack Progression atau Teori Keretakan yang menjelaskan mekanisme dan sistem ketahanan pesawat ketika mengudara, dan mencegah pesawat hancur selama penerbangan. 

Noer (2015) dalam bukunya Rudi: Kisah Muda Sang Visioner menyebutkan Habibi memang memiliki hobi terhadap dunia teknologi, dan dia menyukai itu sejak kecil. 

Kemudian dia menempuh pendidikan di bidang Teknik di ITB Bandung 6 bulan, lalu melanjutkan studi sampai S3 di RWTH-Aachen (Rheinish-Westfälische Technische Hoschschule Aachen) dan bekerja di Jerman. 

Habibie memilih fokus di bidang dirgantara, dan menjadi ahli di situ dan dia pun menyukainya. Tidak hanya itu, dia dibayar dengan bayaran gaji yang mahal ketika di Jerman. Hal yang sama juga berlaku ketika kembali ke Indonesia dan mendirikan industri dirgantara Indonesia. 

*Nadiam Anwar Makarim : CEO dan Pemilik Unicorn Gojek, Entrepreneur*

Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Sejak kecil memang hobi belajar, terbiasa dengan dunia akademisi, senang dengan teknologi, dan memiliki warisan kecerdasan dari kedua orang tuanya. 

Sejak remaja dan di bangku kuliah Nadiem, sapaan akrabnya memang sudah memiliki kesadaran global, kuliah sarjana dan pascasarjana di luar negeri. 

Point yang ingin disampaikan bukan itu, kita bisa belajar dari Nadiem yang memiliki hobi atau passion di bidang bisnis dan teknologi, dia menyadari itu dan dia belajar keras dan menjadi ahli dengan lulus dari sekolah bisnis di Universitas Harvard. 

Sosok Nadiem juga punya ketertarikan pada teknologi, sehingga mencoba misinya dengan menyelesaikan permasalahan lokal di Indonesia yaitu ojek, dengan ilmu dan kesadaran globalnya. Sehingga ini menjadi besar dan naik level dari startup menjadi unicorn. 

Nadiem memiliki hobi, dia bisa dan ahli, dan memiliki misi untuk mencari solusi masalah ojek yang merupakan budaya lokal di Indonesia, dan dia mendapatkan imbalan yang mahal dari usahanya. IKIGAI-nya tampak dengan konsistensinya, dan sampai sekarang masyarakat Indonesia dan dunia mengakuinya.
[27/4 21.22] +62 812-9743-2605: *Nah setelah ini kita akan masuk ke empat aspek inti IKIGAI, yaitu 4 pertanyaan di awal yang teman-teman diminta untuk mengisi dan membuat listnya* 😀

Sudah pada buat kan ???
[27/4 21.23] +62 812-9743-2605: ini pertanyan-pertanyanya ? *Kita break 3 menit ya sambil baca dulu guys* hehe

1. Kegiatan yang disukai
2. Keterampilan yang dimiliki
3. Aktifitas yang menghasilkan benefit menurut pandangan teman-teman
4. Apa yang dibutuhkan orang lain di sekitar kita menurut teman-teman.
[27/4 21.28] +62 812-9743-2605: *4 Aspek Inti IKIGAI*
[27/4 21.29] +62 812-9743-2605: IKIGAI menggabungkan 4 aspek penting yang akan membuat dua jenis irisan. Irisan yang pertama terdiri dari pertemuan dua aspek, sedangkan jenis lainnya irisan dari 3 aspek dasar IKIGAI. 

Adapun 4 aspek tersebut adalah :

*Apa yang kita suka (What You Love)*
Elemen dasar pertama adalah apa yang disukai. Kita memiliki minat yang besar pada suatu kegiatan atau aktifitas.

*Apa yang kita bisa (What You are Good at)*
Elemen yang kedua adalah elemen keterampilan. Elemen ini mengacu pada keahlian yang kita miliki, dalam hal apa kita terampil, berbakat, dan mahir pada bidang atau aktifitas ini.

*Apa yang dibutuhkan dunia (What the World Needs)*
Jika tiga aspek sebelumnya lebih dekat dengan personal diri kita, aspek yang terakhir berkaitan dengan eksternal diri dan kepentingan orang lain. Kebutuhan orang lain perlu kita perhatikan agar kita mengetahui dalam hal apa kita dapat bermanfaat dan membantu orang lain. Apa yang Kamu Cintai (What You Love)

*Apakah bisa mendapat imbalan atau bayaran yang cukup (What You Can be Paid for)*
Dalam pekerjaan kita biasa dibayar setelah melakukan pekerjaan tersebut. Aspek ini berisi sebuah kegiatan yang kita lakukan dan kita mendapatkan imbalan dari aktifitas tersebut.
[27/4 21.30] +62 812-9743-2605: Setelah aspek dasar yang penting, kita akan membahas Irisan pada IKIGAI, *ada dua irisan yaitu irisan pertama dan irisan kedua*.

*4 irisan pertama dalam IKIGAI*, yaitu: 
1) Passion (Kegemaran),
2) Profession (Profesi/Keahlian),
3) Vocation (Pekerjaan), dan 
4) Mission (Misi).
[27/4 21.30] +62 812-9743-2605: Gambaran empat aspek penting dalam IKIGAI secara sederhana ditampilkan dalam diagram Venn seperti Gambar 1 di atas ini:
[27/4 21.32] +62 812-9743-2605: *1. Passion (Kegemaran)*

Himpunan ‘What you love’ atau bisa juga sebagai hal-hal yang kamu suka. Himpunan ini yang beririsan dengan himpunan ‘What you are good at’ yang mana merupakan hal-hal yang kamu bisa lakukan, maka himpunan yang terbentuk bisa kita sebut sebagai passion. 

Misalnya saja, kamu sangat suka membaca dan membaca banyak buku setiap harinya, lalu membuat kamu akhirnya memutuskan untuk menulis dan menuangkannya dalam bentuk tulis yang bersumber dari apa saja yang kamu dapatkan selama ini, maka hal tersebut merupakan passion-mu.
[27/4 21.32] +62 812-9743-2605: *2. Profession (Profesi)*
Ketika kamu memiliki hal yang kamu bisa, yang mana tadi adalah ‘What you are good at’ dan karena kemampuanmu itu kamu diberi bayaran, yakni himpunan ‘What you can be paid for’, maka hal tersebut adalah profesimu. *Ingat rumusnya*. *Profesi adalah sesuatu yang melekat dan kamu bawa sampai mati*.

“Siapa yang meninggal? Itu si fulan yang dokter.”
“siapa yang melahirkan? Itu si fulan yang guru SD”
“siapa yang sakit? Itu si Fulan yang tukang becak.”

Profesi di sini itu berarti seseorang yang profesional di bidangnya, dan sudah dia tekuni selama bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun. Bukan dilihat dari seberapa kaya dirinya, tapi seberapa ahli dan konsisten dirinya.
[27/4 21.33] +62 812-9743-2605: *3. Vocation (Pekerjaan)*
Bahasa sederhana dari vocation atau vokasi adalah pekerjaan kita. Vokasi tidak membutuhkan keahlian, seperti pada profesi. Tapi kita perlu mencintai pekerjaan atau vokasi kita. 

Kenapa ? Profesi itu adalah suatu pekerjaan yang ahli dan keahlian itu akan melekat seumur hidupmu. Profesi tidak boleh gonta ganti. Sedangkan vokasi, boleh ganti-ganti, karena sering kali kita bosan atas pekerjaan kita, atau terkadang kita bekerja tidak sesuai jurusan kita. Nah, kamu bisa perlu menuliskan pekerjaan apa yang dengan itu kamu akan mendapat uang dan kamu juga bisa membantu banyak orang. 

“Aku bercita-cita dan berprofesi sebagai dokter spesialis. Untuk menjadi dokter itu membutuhkan biaya yang mahal, karena itu aku harus kerja yang orang butuhkan. Menulis memang bukan passionku, tapi aku bisa belajar sampai akhirnya aku terbiasa. Alhamdulillah, per bulan menjadi content creator aku mendapat 7 juta per bulan. Setelah 2 tahun aku punya tabungan 150 juta, dan uang itu aku gunakan untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialisku.
[27/4 21.34] +62 812-9743-2605: *4. Mission (Misi)*
Ketika kamu memiliki suatu hal yang kamu suka, yang mana adalah ‘What you love’ dan hal yang kamu suka ternyata menjawab apa yang dibutuhkan banyak orang, yang mana adalah himpunan ‘What the world needs’, maka bisa dibilang bahwa kamu sedang memiliki misi atau mission. 

What the world needs itu pasti memiliki orientasi kepada orang atau social. Misal, kamu suka banget kalau bisa berbagi. Kebetulan sekarang masa COVID-19. 
Bagi mahasiswa Teknik Informatika, dia bisa menuliskan misinya itu membuat aplikasi (game) yang bisa dimainkan banyak orang agar bisa mengurangi rasa bosan masyarakat di rumah. Bagi mahasiswa sosial, karena senang banget berbagi ke lapangan. 

Misinya itu dia bagi-bagi sembako ke lapangan. Bagi mahasiswa seni, karena senang membuat design. Misinya itu dia membuat komik hiburan agar orang tidak takut berlebihan di tengah COVID 19. Sehingga ketika kamu sudah berbuat untuk orang-orang/sosial/ apa yang masyarakat butuhkan, kamu akan senang walaupun sebenarnya tidak ada keuntungan finansial untukmu. 

Nah, itu misi. Jika passion itu lebih mengutamakan kepuasan batin sendiri untuk kepuasan dan kejernihan pikiran. 
*Walaupun*, kita tidak dibayar. Karena *orientasinya kepuasan batin*.
[27/4 21.36] +62 812-9743-2605: *Nah, sekarang kita masuk irisan kedua IKIGAI, apa aja dia ???*
Irisan kedua IKIGAI ini adalah turunan dari irisan pertama, dan lebih menggambarkan kondisi kepuasan dan keadaan psikologis.

*1. Puas Tetapi Tidak Berguna*

Antara passion dan profesi yang kita miliki sudah kita jalani, mengerjakan sesuatu yang kita sukai, kita menguasai bidang tersebut dan mendapatkan imbalan gaji dari hal tersebut. Sudah sempurna bukan? 

Namun, ada yang kurang. Ditengah kesuksesan dan kepuasan yang didapatkan kita merasa ada yang kosong dan hilang. Kekurangan tersebut adalah berguna bagi orang lain.

*2. Senang dan Merasa Berguna Tetapi Tidak Kaya*

Mungkin keadaan ini banyak kita temui diantara kita, seseorang melakukan sesuatu sesuai passion nya dan memenuhi misinya untuk bermanfaat untuk orang banyak. Ia memiliki keterampilan, menyukai pekerjaannya dan dapat membantu orang lain, bukankah sangat dermawan dan cukup sempurna?

Namun, kegiatan tersebut tidak memperbaiki kualitas hidup sama sekali. Bahkan bisa jadi kita sangat merasa kekurangan. Sekalipun bermanfaat bagi orang lain, kita menyukainya dan memiliki keterampilan untuk melakukan sesuatu, saat tidak mendapatkan imbalan dari hasil kerja tersebut kita akan kesulitan menjalani kehidupan ini.

*3. Gembira dan Puas, Tetapi Was-Was*

Saat melakukan sebuah aktifitas, dan aktifitas tersebut sangat kita sukai,  kita pun dapat membantu orang lain dan memenuhi kebutuhan mereka. Ditambah dengan mendapatkan imbalan atau upah dari aktivitas tersebut. Bukankah mulia dan menguntungkan? 

Namun saat mengerjakan hal tersebut, ada rasa was-was yang kita rasakan. Rasa was-was itu hadir karena kita tidak memiliki keterampilan dalam bidang tersebut. kita merasa khawatir dengan kemampuan yang kita miliki, apakah dapat memenuhi tuntutan pekerjaan atau aktivitas tersebut.

*4. Nyaman tetapi merasa kosong*

Kita lakukan itu sesuai dengan yang dibutuhkan banyak orang, kita pun mendapatkan bayaran ditambah pula dengan kita menguasainya, maka kita akan merasa nyaman. Kita dapat dengan yakin memenuhi setiap tuntutan dan target pekerjaan tersebut. Bukankah sangat kompeten dan profesional ? 

Namun kita merasa hampa dan yang kurang. karena kita tidak mencintai yang kita lakukan.

Konsep IKIGAI adalah kolaborasi dari empat dimensi, kita dibutuhkan orang lain dan memenuhi kebutuhan mereka, dengan sesuatu sukai dan memiliki keahlian di bidang tersebut dan kita pun menerima imbalan yang layak dari pekerjaan tersebut.
[27/4 21.38] +62 812-9743-2605: *Langkah Awal Menemukan IKIGAI Kamu*

Buat planning, kenali dulu diri sendiri, pahami quarter life crisis 
Cari hal yang bikin kamu termotivasi, nilai apa yang ingin kamu bawa, banyakin eksplorasi diri
Lakukan sharing dengan orang yang punya minat yang sama, apalagi kalau mereka sudah punya banyak pengalaman di bidang itu, kamu bisa mendapatkan insight baru, lihat cara mereka menekuni bidang itu, dan kamu bisa juga belajar dari kesalahan mereka
Perlu menerima bahwa rintangan adalah wajar, menemukan IKIGAI banyak rintangan, butuh waktu dan proses, dan konsisten.
[27/4 21.39] +62 812-9743-2605: *Tips Praktis Membangun, Menemukan dan Menerapkan Empat Aspek IKIGAI Kamu*

1. Daftar kembali semua keunggulan, bakat, pengetahuan serta pengalaman
Lihatlah kembali semua bakat, keunggulan, pengalaman serta pengetahuan yang pernah kamu miliki.

2. Manakah pengalaman dan pengetahuan yang kamu sukai
Sekali lagi, kamu berbakat belum tentu kamu menikmatinya. Karena itu, fokus pada apa yang kamu kuasai tapi sekaligus kamu cintai dan sukai untuk dilakukan. Lihatlah kembali aktifitasmu dimana kamu bisa berjam-jam lakukan tanpa kenal waktu, bahkan tidak dibayar sekalipun.

3. Apakah yang kamu sukai dan kuasai itu memang dibutuhkan
Tanyakanlah dengan jujur apakah yang kamu kuasai dan sukai itu memang dibutuhkan oleh masyarakat. Jangan memaksakan orang menyukai apa yang kamu sukai. Justru sebaliknya, berusahalah menyesuaikan apa yang kamu sukai dan kuasai dengan apa yang dibutuhkan. Mungkin bukan bakat dan kemampuan yang harus kamu korbankan tetapi cara dan gaya yang perlu kamu sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Pasarkanlah apa yang kamu sukai dan cintai itu
[27/4 21.40] +62 812-9743-2605: *Kalo Kita Sudah Temukan IKIGAI, Lalu Apalagi ???*

*Tidak Cukup Hanya Menemukan, Kolaborasikan dan Jalankan Secara Konsisten*

Gracia H (2016) dalam serial buku IKIGAI: The Japanase _Secret to a Long and Happy Life_ menyatakan bahwa setelah menemukan IKIGAI, tantangan selanjutnya yang harus kita hadapi adalah bagaimana caranya agar kita bisa berada di jalan yang benar dan hidup sesuai IKIGAI kita.
[27/4 21.41] +62 812-9743-2605: Kita punya kekuatan (potensi), IKIGAI bisa jadi ndak bisa ditemukan dalam waktu satu malam. 

Teruslah berproses, atau bisa jadi kamu merasakan memiliki satu atau dua atau mungkin tiga dari 4 dari inti IKIGAI. Realita akan menampar kita untuk belajar lebih keras, akan selalu ada risiko dari setiap pilihan
[27/4 21.41] +62 812-9743-2605: Kita punya kekuatan (potensi), IKIGAI bisa jadi ndak bisa ditemukan dalam waktu satu malam. 

Teruslah berproses, atau bisa jadi kamu merasakan memiliki satu atau dua atau mungkin tiga dari 4 dari inti IKIGAI. Realita akan menampar kita untuk belajar lebih keras, akan selalu ada risiko dari setiap pilihan
[27/4 21.42] +62 812-9743-2605: *Sekian, semoga bermanfaat*

Thanks a lot, saya kembaliakn ke moderator 🙏🙏🙏

Selasa, 14 April 2020

Diskusi tentang impactivis

🤗
[23/1 20.34]
 +62 812-1294-2286:

Assalamu’alaikum warohmatullohi warbarokatu. Ba’da takbir, tahmid dan shalawat. Semoga temen2 semua dalam keadaan sehat selalu, diberikan rezeki melimpah dan selalu berkontribusi untuk kebaikan dan perbaikan masyarakat & bangsa Indonesia.

Terima kasih untuk teman2 Pustaka SAGA yang telah menyelenggarakan diskusi online ini. Terima kasih juga kepada teman2 yang telah meluangkan waktu, fikirian dan kuotanya untuk menyimak diskusi ini. Semoga apa yang kita diskusikan bisa jadi masukan & inspirasi untuk dibawa ke dunia nyata. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau digali lebih lanjut, temen2 bisa tanya di akhir sesi. Atau bisa juga japri2an kalau kiranya waktu diskusi tidak cukup.

[23/1 20.36] +62 812-1294-2286:
 perkenalkan juga, saya Arif Susanto. saya dulu kuliah di UGM Jogja fakultas pertanian. terakhir amanah sy di MPP KAMMI. sekarang sdh resmi menjadi Alumni. kalau kesibukan masih ngurusin GreatEdu aja. GreatEdu ini StartUp coba-coba yang saya, robert, mas tatang & ade irma rintis sejak masih jadi pengurus PP periode mas Kartika

[23/1 20.39] +62 812-1294-2286:
Pertama, saya coba ceritakan latar belakang Buku Impactivist. Buku ini lahir dari keresahan melihat dalam beberapa tahun ini rasanya KAMMI belum siap memasuki dunia baru yang biasa kita sebut era revolusi Industri 4.0 atau era digital. Di Era digital ini, siapapun akan menghadapi dunia yang terus berubah dengan sangat cepat. Baik itu individu, organisasi, perusahaan, komunitas bahkan

Negara harus beradaptasi dengan setidaknya 3 tantangan: kecepatan informasi & pengetahuan, kecepatan & efisiensi kerja, dan kecepatan lahirnya beragam inovasi. Tiga hal ini akan membuat tercipta banyak pengetahuan baru, kompetitor dan aktor2 baru yang mengancam eksistensi pemain lawas karena apa yang mereka lakukan menjadi tidak relevan dan ditinggalkan karena ada inovasi baru yang lebih efisien & mutakhir.

[23/1 20.40] +62 812-1294-2286:
ini cover bukunya
Dalam menghadapi perubahan zaman ini, ada tiga jenis respon yang biasanya dilakukan:

Pertama : segera mempelajari era digital ini agar menjadi aktor yang memiliki pengetahuan, inovasi dan produk yang “pertama” sehingga bisa dapat banyak benefit dari era digital ini. Hal ini bisa kita lihat pada sosok Jack Ma yang walaupun bukan alumni kampus top & Cuma seorang guru, ia segera mempelajari internet dan kini memiliki industri raksasa.

kedua: Wait and see. Menunggu perkembangan yang ada sambil melakukan beberapa penyesuaian yang tidak merubah koor utama aktivitas lawas. Ini dilakukan beberapa perusahaan atau lembaga negara yang akhirnya coba-coba membuat aplikasi.

Ketiga: Cuek, tidak peduli dengan apa yang terjadi sambil merasa apa yang dilakukan selama ini adalah hal benar dan baik-baik saja.  Ini banyak dilakukan organisais/perusahaan konvensional. Kodak, black berry & Nokia adalah contih ‘korban’ dimana abai pada inovasi kompetitor ‘kecil’ yang akhirnya membuat mereka tersingkir.
[23/1 20.43] +62 812-1294-2286: Pertanyaannya, KAMMI sebagai organisasi yang telah 20 tahun berdiri ini, melakukan hal apa? 


[23/1 20.46] +62 812-1294-2286: 

Nah, melihat  berbagai pergerakan, program & aktivitas yang ada di KAMMI dalam beberapa tahun ini, nampaknya kok KAMMI tidak terlihat cukup serius mengadaptasi diri menghadapi era digital ini. 

Bahkan ada senior generasi awal yang melihat kok aktivitas KAMMI sekarang dibanding tahun 2000an kok nyaris tak ada bedanya. Pun ketika ada ide2 baru yang lahir diantara kader KAMMI sebagai respon perubahan zaman, malah cukup banyak yang nyinyir, menolak dan menganggap ini hanya ilusi. 

Saya pribadi khawatir KAMMI bernasib seperti Nokia dkk yang tergilas. Padahal ada beberapa potensi yang membuat KAMMI bisa mengambil peluang besar sehingga lebih berdaya, mendapat benefit, bahkan menjadi leader gerakan di era baru ini. Karena biasanya perubahan zaman melahirkan pergantian pemain. KAMMI punya potensi melakukan hal ini, namun tidak banyak yang intensif mendiskusikan ini.


[23/1 20.50] +62 812-1294-2286:

 Maka buku Impactivist ini menjadi semacam masukan saya untuk temen-temen KAMMI. Dengan diterbitkannya buku ini, bukan berarti Impactivist ini teori atau konsep yang terpatenkan milik saya. Justru saya hanya mencoba memberikan pandangan dan sedikit penjelasan dari apa yang telah dikerjakan oleh PP KAMMI. 

Impactivist ini gerakan yang dicetuskan PP KAMMI dalam Rapimnas di NTB akhir 2019 kemarin. Jadi posisi saya hanya mencoba menjelaskan dengan segala keterbatasan pengetahuan dan ilmu saya. Impactivist tetaplah konsepsi gerakan yang dibuat oleh PP KAMMI saat itu. Tinggal apakah akan dilanjutkan atau tidak juga terserah teman2, karena sy saat ini sudah menjadi alumni.


Di dalam buku ini, saya coba membuat benang merah dan runutan cerita dari apa yang terjadi pada 2012 akhir hingga 2013. Dimana pada tahun 2012-2013 itu KAMMI mengalami pergolakan identitas & ideologi hingga lahirnya konsep positioning KAMMI yang lebih mengindonesia.

 Ini bisa dilihat dari penggunaan tagline #UntukIndonesia yang digunakan pada era kang Andriyana. Evolusi konsepsi gerakan ini berlanjut di periode Mas Kartika Nur Rakhman yang mendeskripsikan lebih jelas arah gerak KAMMI dalam konsepsi Perjuangan Jayakan Indonesia 2045. 

Disebut pergulatan karena KAMMI yang sebelumnya sangat identik dengan pola gerakan wajihah tarbiyah pada umumnya dan nyaris tanpa identitas khas, menjadi merah-putih dan indonesia banget yang ini juga menjawab positioning KAMMI ada dimana: bersama Indonesia, beyond politik, partai, dll.

Nah, ternyata narasi identitas, ideologi, dan perjuangan saja belum cukup karena pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mewujudkannya. Kalau KAMMI pengen menjayakan Indonesia di 2045, bagaimana operasionalisasi, cara, action dan sistem gerak KAMMI? Karena ide tanpa eksekusi yang baik akan menjadi angan-angan belaka.


Bicara operasionalisasi & action akan lebih rumit karena ini menyangkut kondisi dan realitas zaman agar action kita bisa sukses dan ini sangat tergantung pada kondisi yang ada. Sebagai contoh, Kita tidak bisa menggunakan metode di suatu daerah diterapkan di daerah lain. 

Apalagi ini subjek dan objeknya adalah manusia yang berbeda dengan benda mati. Pembacaan atas kondisi lingkungan, generasi milenial, zaman, budaya, perekonomian dll akan sangat diperlukan agar metode gerak KAMMI benar-benar bisa dijalankan dan sukses.

Nah, saya melihat konsepsi yang dicetuskan PP KAMMI kemarin yaitu Impactivist bisa menjadi metode operasional atau kerangka kerja yang membuat KAMMI bisa menjawab tantangan zaman sekaligus membuat apa yang diperjuangkan bisa tertunaikan. Kata kunci ada di kader atau manusia-manusia KAMMI. 

Bila selama ini Pengurus dan gerakan KAMMI fokus pada program dan pengawalan isu, maka di era digital ini Pengurus KAMMI perlu fokus membuat kader-kader mampu menjadi solution maker atas beragam masalah & isu yang ada. Kader belajar dan bergerak bukan semata tentang menjalankan program atau pengawalan isu, tapi bagaimana membuat Impact atau dampak positif atas berbagai persoalan dan isu yang ada.

Karena persoalan dan isu yang ada itu sangat banyak, berubah-ubah dan kompleks yang sangat sulit bila hanya pengurus yang mengerjakannya, maka fokus kita bukan pada jumlah isu atau persoalan yang diatasi, tapi pada kemampuan kader membuat sesuatu (produk) yang impactful. Semakin banyak kader yang membuat produk impactful dan semakin besar kapasitas impact mereka, maka akan semakin banyak kontribusi KAMMI.


Disini kampanye tentang impactivist diperlukan. Bagaimana membangun paradigma dan pemahaman kader tentang kewajiban membuat impact. “Di KAMMI jadi Aktivis aja gak cukup. Aktivis KAMMI wajib membuat dan memperbesar impact dirinya”, begitu kira2 kesadaran barunya. Ini penting agar kader lebih terntantang membuat sesuatu, bukan hanya jadi kader yang gemar baca, diskusi, kajian, ibadah, dan amal2 individu lainnya. Tapi juga punya produk berupa program, bisnis, tulisan, gerakan, komunitas dll yang ini menjadi solusi atas problem yang ada di masyarakat, lingkungan, kampus, dunia mahasiswa, dll.
[23/1 21.08] +62 812-1294-2286: Tantangan berikutnya setelah kader paham dan semangat membuat produk yang impactful, adalah menyiapkan pengurus/struktur yang mensupport belajar, berkarya dan berkembangnya produk-produk kader. Bahasa ekstremnya, *program utama pengurus itu bukan apa yang dikerjakan langsung, tapi apa yang dibuat oleh para kader*. Syarat berikutnya, Pengurus KAMMI dari pusat hingga komsat harus belajar lebih cepat agar bisa mendampingi produk-produk para kader. Fungsi pengurus kini menjadi inkubator dan fasilitator agar kader bisa belajar dan membuat produk impactful dengan baik. Sekre menjadi semacam coworking space tempat kader-kader berdiskusi, berkerja, berkolaborasi, ngantor dll untuk projek2 & produk yang mereka kerjakan. Relasi dengan alumni pun harus lebih intensi agar kader punya banyak mentor, temen diskusi, partner, kolega, jaringan dll yang mengakselerasi produk-produk kader.
[23/1 21.10] +62 812-1294-2286: Lantas apa efeknya bagi kader? Di dunia bisnis, ada pepatah begini:*Sebelum sukses kita akan mengalami 7 kali kegagalan dulu*. Ini jadi semacam proses dimana sukses atau keberhasilan itu butuh proses belajar, pengalaman, kematangan, pengetahuan, kedewasaan dll yang ini bisa didapat dari kegagalan-kegagalan tsb. Gagal itu bisa terjadi kalau kita sudah action dan gerak namun terhenti karena konsep yang dibuat tidak bekerja, tantangan lebih besar, atau hal-hal lainnya. Ada juga yang bilang kalau kita perlu menghabiskan jatah gagal selagi muda agar suksenya juga saat masih muda. Nah, ini adalah gambaran dimana proses belajar dengan action membuat produk itu diperlukan. Dan alangkah baiknya kalau itu dimulai sejak usia mahasiswa dan KAMMI menjadi supportinya agar belajar by action-nya berjalan baik dan saat memasuki usia pasca kampus, para kader bisa segera mencapai kesuksesan di bidang yang mereka geluti.
[23/1 21.11] +62 812-1294-2286: Saya kira inilah substansi kaderisasi KAMMI bahkan kaderisasi tarbiyah: membuat seseorang bisa menemukan kecemerlangan dirnya melalui kontribusi & karya sesuai kemampuan yang mereka miliki. Ini sedikit mengoreksi apa yang banyak terjadi justru homogenisasi kader. kader “dipaksa” menjadi homogen secara fikiran, skill, kompetensi, karya bahkan karya/produknya juga.. padahal alami nya kader punya beragam potensi & kemampuan yang mereka harus didorong menjadi sukses dengan kemampuan yang mereka punya.
[23/1 21.12] +62 812-1294-2286: Memang ada banyak hal dalam konsep Impactivist yang harus dibedah dan dipersiapkan dengan lebih matang. Sebagai ide & konsep, saya rasa impactivist sdh cukup oke. Bagaimana implementasinya, penyesuaian sistem kaderisasi, penyesuaian struktur pengurus, program, aksi-aksi dan lain-lain ini perlu didiskusikan dan dirumuskan lebih matang. Nah ini menjadi PR tmn2 yang masih aktif saat ini. Siapapun yang paham konsep Impactivist ini perlu melakukan sesuatu agar KAMMI bisa bergerak ke arah sana. Tidak perlu menunggu siapapun. Action saja.
[23/1 21.13] +62 812-1294-2286: Karena dalam sebuah transformasi atau shifting mesti ada proses dan belum tentu didukung semua orang, maka perjuangan melakukan shifting harus dilakukan oleh semua pihak. Bergerak saja. Tak perlu menunggu siapapun. Mulai dari yang bisa dilakukan. Bisa dari belajar di google, youtube, podcast dll. Bisa dengan diskusi dengan temen kost, temen liqo, FDG dll. Dengan program di komsat atau lembaga apapun yang tmn2 kelola. Jadi action aja.
[23/1 21.15] +62 812-1294-2286: Dalam buku juga saya cuplik manifesto Lean Imapact : Think Big, Small Action & Seek Impact. Ini 3 kunci kalau KAMMI mau shifting di era digital ini. Lanjutkan kebiasaan temen berfikir besar, bahkan terus tambah dengan pengetahuan2 tentang dunia startup termasuk frameworknya dll. Tapi mulai dengan Action yang kecil aja dulu. Yang simpel yang bisa dilakukan sesuai kemampuan temen2. Sesederhana apapun gak jadi masalah. Walau itu produk hanya untuk komunitas temen, temen sekelas, fakultas, dll yang penting action dulu walau sederhana. Nah yang ketiga kuncinya ada di mengejar Impact. Apa yang kita lakukan harus diorientasikan membuat impact dan impact ini harus semakin besar dari waktu ke waktu.
[23/1 21.16] +62 812-1294-2286: Kalau di awal saya bicara tentang kecepatan pengetahuan, eksekusi dan inovasi, maka dalam rangka mengejar impact inilah kita harus semakin cepat belajar & menggali ide, semakin cepat merumuskan action dan segera actionnya, juga semakin cepat membuat inovasi dalam ide, startegi, marketing, branding, tools, formula dll. Karena bisa jadi dalam detik kita diskusi ini, ada ratusan inovasi, produk bahkan komunitas dan perusahaan bisnis baru lahir di muka bumi ini. Kita masih diskusi mereka sdh action. Dan karena internet membuat bumi jadi datar, mereka semua menjadi kompetitor kita. Kita tidak hanya bersaing dg HMI, GMNI dll tapi bersaing dengan manusia-manusia pintar dan hebat dari segala penjuru dunia. Jadi kompetisi dan kapasitas kita bukan lagi dihitung antar gerakan mahasiswa, tapi beyond itu: kompetisi global.
[23/1 21.17] +62 812-1294-2286: Terakhir, saya akan singgung soal nasib “Menjadi Pemimpin” yang selama ini jadi ruh KAMMI. Kalau saya boleh usul dan beri analogi. Lebih baik kader KAMMI kalau mau jadi Pemimpin itu seperti Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Nadiem Makarim, Eric Tohir dll. Ini kalau bener-bener mau jadi pemimpin nya. Mereka terjun dunia politik setelah punya bisnis besar, kekayaan memadai, perusahaan dengan ribuan karyawan, bisnis macem2, portofolio kuat. Jadi pemimpin dengan kekuatan full. Jadi kesibukan tmn2 KAMMI sejak kuliah hingga usia 30 tahun adalah menyiapkan semua modal yang dibutuhkan untuk jadi kandidat yang powerful. Habiskan masa gagal, sukses bisnis, sukses jadi akademisi, punya karya & portofilio, dll nya jadi fokus temen. Saatnya selesai di KAMMI usia 30, temen2 langsung meluncur jadi tokoh nasional & dunia. Ini baru kader KAMMI.


Nah ini gambaran dan pandangan saya tentang konsep Impactivist yang menurut saya ini original KAMMI banget. Bisa salah, bisa bener, bisa dikoreksi, dan bisa juga dijalankan. Karena temen2 yang sekarang masing ada di KAMMI, maka sejarah KAMMI sekarang ada di pundak temen2. 

Apakah KAMMI akan terdisrupsi dan tinggal kenangan seperti BlackBerry misalnya. Ataukah KAMMI bisa meluncur dan memanfaatkan era baru ini dan membuat babak sejarah emas KAMMI lagi dengan cerita besarnya di era digital ini. Wallahu’alam,

Silahkan kalau ada temen2 yang mau bertanya atau menyampaikan pendapat. Saya kembalikan kembalikan ke moderator akh iqbal. Terima kasih temen2 sudah mau menyimak.

Pertanyaan

[23/1 21.35] Diskusi Pustaka Saga: 
1. Perbincangan ini mengerucut pada perkembangan zaman dan gerakan, kira-kira apa pandangan tentang OKP yang lebih lama dari KAMMI, yg sudah 70-an tahun, 40-50an tahun tapi polarisasi gerakannya masih sama secara kasat mata, bahasa kasarnya outputnya yang dominan, 'aktivis-politis'?

2. Apakah model gerakan start up ini sebagai gerakan operasional atau gerakan strategis, yang merupakan fase lanjutan, dan bagaimana polarisasi dalam aktivitas aktivis gerakan, bagaimana penerapannya sebagai wajah dalam pengkaderan, bagaimana komposisi untuk setiap marhalah KAMMI dan jenjang keanggotaannya? Ataukah start up ini lebih cocok menjadi suatu pola yang tumbuh bagi orang paska KAMMI? Sementara proses di KAMMI hanya sebagai inkubatornya?

3. Apa yang paling ideal dalam memulai impactivis di era digital apakah memang harus dimulai dari bisnis digital? Bagaimana konsepsi ideal bagi selera aktivis KAMMI yang cenderung pada ranah pemikiran, ideologisasi dan sejenisnya?

Sadli

Jawaban


[23/1 21.40 Terima kasih pertanyaan akh sadli.
Jawaban pertanyaan pertama: menurut saya, KAMMI harusnya bisa mendisruspsi kejenuhan organ gerakan Mahasiswa (OKP) yang ada selama ini. Bagi saya, menjadi aktivis-politis itu hanyalah salah satu model output atau pembentukan kader. termasuk misalnya soal demonstrasi, ekstraparlementer, dll. Yang terpenting adalah organisasi, kaderisasi, program, kader, produk dll ini selaras dengan tujuan kenapa organisasi ini ada & bisa mewujudkan cita-citanya. Soal metode dan jenis output itukan harusnya disesuaikan dengan tujuan & cita-cita organisasi. Jangan sampai gaya & satu pola gerak membuat apa yang menjadi tujuan & cita-cita malah terabaikan. Jadi untuk KAMMI mestinya lebih banyak menggali apa tujuan & cita-cita KAMMI, bukan saklek dengan gaya, rival, kompetitor, profil dominan alumni dll.

jawaban pertanyaan kedua...
 Bagi saya, kehadiran StartUp cukup diambil intisari model aktivitas/gerakannnya. Kenapa StartUp menjadi fenomena dan tren di era digital? Karena para StartUP mampu membuat inovasi, eksekusi, dan model bisnis yang efektif, cepat dan impactful. Karena metode yang mereka pakai ini efektif dan cepat, mereka mampu mengalahkan perushaaan2 mapan. Nah ini yang harus kita adaptasikan di KAMMI. Bagaimana kebaikan dan perbaikan yang anak2 KAMMI kerjakan ini lebih cepat, efektif, efisien, impactful dan menghantarkan pada kesuksesan (tak mesti ukuran materi y). Kalau urusan bisnis aja bisa meroket, mestinya urusan dakwah, kebaikan, perbaikan, amal dll yang menyangkut problem di masyarakat, ummat, bangsa dan negara mestinya juga bisa lebih meroket. Nah di dunia StartUp sdh ada framework-framework yang membuat itu semua lebih cepat, kenapa gak kita adaptasikan aja. Jadi ini bukan tentang bisnisnya ya.
[23/1 21.50] +62 812-1294-2286: Untuk marhalah atau dauroh sejak awal masuk KAMMI. Menurut saya, inti dari dauroh2 itu kan para kader paham & menginternalisasi value & perjuangan KAMMI, kader2 jadi lebih Sholeh/hah serta budaya, adab, dll, juga bisa belajar dan berkarya hingga menghantarkan mereka sukses. Nah, ini perlu dikaji ulang agar sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan zaman, termasuk kultur belajar generasi sekarang. Misal ttg memahamkan ke-KAMMI-an, apakah bisa dipersingkat dan lebih efektif dalam proses internalisasinya? Apakah KAMMI perlu sistem tarbawi mandiri agar tarbiah & kesholehan kader ttp terjaga? Apakah KAMMI perlu membuat sistem pembelajaran aktif sendiri agar kader belajar gak lagi numpang di BEM dll? Agar belajar, berorganisai & produk mereka bisa lebih terakselerasi... nah, ini pilihan2 yang monggo temen kaji dengan riset dan kajian yang matang. Juga segera aja agar dapat formula terbaiknya segera.
[23/1 21.50] +62 812-1294-2286: jawaban pertanyaan ketiga...
[23/1 21.55] +62 812-1294-2286: Pertanyaan ke 3: yang paling ideal itu bikin produk sendiri segeral. Gak mesti bisnis, bikin komunitas, program sosial, lembaga kajian, gerakan sesuatu, dll yang bisa dilakukan. Juga gak mesti linear dengan keilmuan dulu. Bikin aja. Walau kecil, simpel, sederhana, bikin aja sesuatu. Lebih baik dari masalah yang dekat dan ada di sekitar tmn2. Gk usah muluk2, yang simpel aja. Ini analoginya naik Gunung. Silahkan bermimpi naik mahameru dll, tapi mulai aja dari gunung yang kecil gk papa asal kita pede dan selamat sampe puncak dan kembali. Insya Allah kalau sekali dua kali sukses naik gunung atau bikin produk, akan ketagihan dan semangat naik gunung atau bikin produk yang lebih besar dan idealis.

Konsep ideal belum ada akh. Ada ide soal project learning tapi ini baru sebatas konsep yang saya tulis di buku saya. Lebih baik temen2 disadarkan dulu kudu bikin impact, kudu jadi founder yang bikin sesuatu untuk mengatasi problem sekitar, walau itu sederhana tapi impactful
[23/1 21.57] +62 852-4251-1560: Dari awal saya pikir Bang Arif berusaha menumbuhkan ide bisnis start up dalam tubuh KAMMI ternyata lebih kepada konsepsi start up dalam gerakan KAMMI, saya kira ini menarik. Saya kira memang perlu banyak didengungkan di telinga kader kalau begini penjelasannya 👌



🤗

Kamis, 09 April 2020

Panen jagung

Mulai hari selasa
latung raket (jagung ketan)




hasil panen di pekarangan rumah

proses panen










Jagung Bapak Masri