Uswatun Hasanah Fitria

Jumat, 16 Agustus 2019

Komunitas Desa

Hari jum'at

Tadi sore telpon tapi sya lagi di pasar belanja bersama teman-teman (ul dan kakaknya Faisal) setelah kembali ke kos dan saya miscol nana kas sehingga pembicaraan kamipun berjalan panjang. awal pembicaraan menanyakan kapan wisuda dan menyemangati yang belum konsul skripsi (saya). nana kas suda ujian dan saya masih gini-gini aja. saya akan menyelesaikannya cepat nana dan saya akan wisuda tahun ini Aamiin. kembali telpon dengan sahabat membahas tentang apa yang akan kami kerjakan kedepannya setelah kembali ke desa. dia membahas mengenai tawaran saya dalam membuat garam yudium. dulu pernah saya bahas ini sama beliau karena pada saat itu di kampus saya salah satu PHBD Dosen lolos tentang garam Yudium. sehingga diapun mengembangkan sendiri apa yang menjadi tawaran saya dan saya saat ini lupa apa yang menjadi tawaran lama itu.

"saya suda mengkonsepkan sampai di promosikan garam yudium itu fit dan saya berkhayal suatu saat benteng dewa akan menghasilkan garam yudium, walaupun bahan pokoknya dari daerah lain tapi kita tetap mengadakan itu, kita minta bantuan dana desa untuk membeli bahan pokok dan kita gunakan tenaga kerja ibu-ibu dalam membuatkan ini. sehingga nanti desa kita akan menjadi tempat atau sumber garam yudium" oke nana maaf, saya belum sampai sana memikirkannya karena saya takut membuat orang tidak yakin karena kita memakai dana desa, saya pengennya ini seperti UKM dimana kita merasakan keluar uang sendiri dulu lalu kemudian kalau orang melihat hasilnya maka mereka akan dengan mudah mengeluarkan uang untuk pengembangan selanjutnya.

apa ide lainnya..?

saya mau baut Tim di desa terdiridari 5 orang ( joneng, waetiong, mbotek, sesok) dalam tim ini akan membuat sesuatu yang becground sosial. dalam sosial ini ada dua cabang yang akan menjadi fokus utama kerja :
pertama sosial kreativitas : pemuda diarahkan dalam membuat sesuatu yang unik seperti membuat meja dan bangku dari bangku kemudian membuat tempat rak buku atau rak sepatu di rumah, intinya yang menyediakan contoh adalah tim kemudian nanti akan disosialisasikan ke pemuda sekaligus kita akan menyediakan bahan utama (kayu, paku, palu dan kebutuhan lain yang mendukung pembuatannya)

kedua sosial budaya lokal jadi para ibu-ibu akan membuat tikar ramai-ramai dan buat tenun dengan cara yang berbeda fokus utama adalah bapak dan ibu tiap daerah per kampung itu ada.

pada prinsipnya " yang kita ngomong harus bertangung jawab" catatan besar kita adalah membangun desa ( kita adakan pembinaan kereatifitas, ketika prinsip kita masuk ke pemikiran pemuda atau sudah sejalan dekan pemikiran pemuda maka akan mudah dalam menjalankannya, jadilah orang yang banyak-banyak menerima nasehat [penyerap saran] )

kita harus sama-sama membaca minat dan bakat kepemudaan

saya menemukan sesuatu hari ini minggu 18 Agustus 2019
yaitu 1000startupdigital.id

.
.
.senang dengan program ini
.














 j

 senang dengan segala kemudahan ini.



Tidak ada komentar: