Uswatun Hasanah Fitria

Jumat, 22 Oktober 2021

Jurnal 2021

 

Planner ke-3 yg saya miliki




Saya mulai memiliki planner sejak 2019, itupun dihadiahkan oleh teman dekat murobbi saya. Saya yang waktu itu baru selesai kkn dan menerima itu dengan prasaan bahagia, isinya lengkap banget karena ada Al-Qur'an juga

Planner kedua saya beli dua karena satunya untuk sahabat saya di Bima. Warnanya hitam dan mulai tahun itu saya rajin pantau planner dr si penjual. Hingga kemarin diakhir tahun 2020 saya bisa mendapatkan planner 2021 ini.

Sadar bahwa semakin hari tingkat pelupa makin mendarah daging sehingga saya sering menulis hal penting yang pernah terjadi dalam hidup saya. Dan tahun ini saya dokumentasikan di blog saya ini sebagiannya. Perjalanan bersama kusebar sebagai umkm yang aktif di Mabar.

Pada awal tahun 2021 ini saya makin kencang membuat lits hal-hal yang akan saya lakukan di manggarai barat ini. Saya yakin kalau keinginan saya menetap lebih lama disini itu punya alasan tetsendiri walaupun harus terus dipupuk karena selalu banyak rintangan tawaranbnominal uangbjika merantau. Banyak yg menghampiri agar saya pergi merantau karena duitnya lebih banyak tp syukurnya saya gak sampe tergoda.

Engak mudah memilih bertahan apalagi kalau kita gak punya kekuatan dukungan, saya pribadai punya hal inspirasi dari orang lain sehingga punya mimpi untuk melakukan sesuatu bersama mereka.

Saya sudah mengikutinya satu tahun terakhir setelah beliau isi materi di jayakarta waktu itu. Sayapun mendapat info kegiatan ini dari laman instagram. Saya senang karena beliau selalu mengangkat tentang pangan lokal NTT. Beliau ini seorang penulis yang beralih ke pegiat pangan lokal.
Waktu itu saya gak menyangka kalau Dicky senda ini memiliki begitu banyak pengalaman yang telah dilewatinya. Saya bersyukur bisa kenal beliau lebih cepat. Sekarangpun masih suku memburu segala kegiatannya via online. Setelah belajar dari molo dan kecintaan Dicky dengan pangan disana membuat saya harus belajar dan punya rasa harus mau mencintai manggarai barat juga.
Tenun khas Manggarai

Selain dickya, orang lokal yang saya pantau terus adalah ka Liz, beliau ini punya dapur tara yang mana selain menu yang disajikan serba lokal beliau juga menyediakan wadah dari menu itu yang ramah lingkungan. Dulu pernah bertemua via zoom saat wawancara inkubasi kuliner kemenparekraf dan saya gak lolos sebab disandingkan dgn org luarbiasa ini
Tambahan, 27 Oktober 2023
Saya ketemua beliau lagi di Aula Bupati Mabar. Beliau Narasumber dan topik akrab kami kali ini bahas sapurnya yang sempat kebakaran.



Puncak Waringin Labuan Bajo
Hadir secara ofline yang diundang lansung oleh panitia Launcing Floratama oleh Kominfo



                     Syivya Resort Komodo
Saya kesini hadir bersama pengurus KUSEBAR yang lain dalam agenda Akses Permodalan UMKM oleh Idea dan Kominfo




Tidak ada komentar: